(Vibizmedia-Nasional) Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa Indonesia masih terus berupaya untuk melakukan negosiasi perdagangan dengan Amerika Serikat (AS) dalam rangka mengantisipasi dampak dari tarif resiprokal AS kepada Indonesia, yang kini sudah berjumlah sebesar 47 persen.
Untuk itu, dirinya telah melakukan berbagai pertemuan strategis dengan sejumlah otoritas utama Pemerintah Amerika Serikat, termasuk United States Trade Representative (USTR) dan Secretary of Commerce, serta dijadwalkan bertemu dengan Secretary of Treasury untuk membahas penyesuaian tarif perdagangan.
“Pembahasan ini guna mendiskusikan opsi-opsi yang ada terkait kerja sama bilateral antara Indonesia dan Amerika Serikat yang kita berharap situasi daripada perdagangan yang kita kembangkan bersifat adil dan berimbang,” jelas Airlangga dalam keterangannya, pada Sabtu, 19 April 2025.
Menurutnya, Indonesia telah memberikan sejumlah tawaran kepada Amerika Serikat.
Penawaran itu sendiri meliputi pemberian insentif dan fasilitas bagi perusahaan Amerika Serikat dan Indonesia, membuka dan mengoptimalkan kerja sama critical mineral, memperlancar prosedur dan proses impor untuk produk Amerika Serikat, serta mendorong investasi strategis dengan skema business to business.
“Target negosiasi yang sedang berjalan ini yang penting Indonesia mendapatkan tarif yang lebih rendah dan tarif yang diberlakukan untuk Indonesia ini seimbang dengan negara-negara lain,” ungkapnya.
Proses perundingan sendiri akan dilanjutkan dalam satu hingga tiga putaran dengan format dan prinsip perjanjian yang telah disepakati oleh Indonesia dan Amerika Serikat.
Airlangga juga turut menyatakan bahwa Indonesia dan Amerika Serikat sepakat menyelesaikan perundingan tersebut dalam 60 hari.
“Tentu kami masih bekerja, masih bertemu dengan beberapa stakeholder, baik itu kalangan bisnis maupun juga asosiasi yang ada di Amerika Serikat yang nantinya tentu bisa membantu Indonesia melakukan pendekatan dengan Pemerintah Amerika Serikat,” ujar Airlangga.