Transformasi STMM Yogyakarta Menuju Politeknik Digital Didukung Menkomdigi

0
124
Menkomdigi Meutya Hafid (Foto: Komdigi)

(Vibizmedia – Yogyakarta) Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, menyatakan dukungannya terhadap transformasi Sekolah Tinggi Multi Media (STMM) Yogyakarta menjadi Politeknik Digital (Poldigi) yang berfokus pada pengembangan keterampilan digital praktis, termasuk keamanan siber. Transformasi ini dinilai sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto dan visi Asta-Cita Presiden.

Dalam kunjungannya ke STMM Yogyakarta, Meutya mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo telah menekankan pentingnya menjaga keamanan siber, sehingga langkah transformasi ini menjadi relevan dengan kebutuhan nasional saat ini. Ia juga menjelaskan bahwa Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) sedang berkoordinasi dengan Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi untuk memastikan peralihan status lembaga tersebut dapat segera terwujud.

Meutya optimis bahwa dalam waktu dekat STMM akan bertransformasi menjadi Politeknik Digital Yogyakarta (Poldigi), yang berfokus pada bidang multimedia dan teknologi digital. Langkah ini dianggap sebagai respons terhadap kebutuhan industri yang berkembang pesat, khususnya dalam menciptakan tenaga kerja dengan keterampilan di bidang multimedia, desain grafis, pengembangan perangkat lunak, dan teknologi informasi.

Selain itu, Meutya menyoroti rencana pengembangan dua program studi baru di Poldigi, yakni Sarjana Terapan Teknologi Digital dan Magister Terapan Transformasi Digital. Program ini bertujuan untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang mampu bersaing di bidang teknologi digital masa depan.

Ia juga menekankan pentingnya membekali lulusan dengan kemampuan dalam teknologi kecerdasan buatan (AI) sebagai persiapan menghadapi tantangan teknologi yang semakin kompleks. Menurutnya, kesiapan generasi muda dalam menghadapi kecerdasan buatan sudah menjadi kebutuhan mendesak saat ini.

Acara kunjungan tersebut turut dihadiri oleh Kepala BPSDM Kementerian Komdigi Harry Budiarto, Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Alexander Sabar, dan Staf Khusus Menkomdigi Arnanto Nurprabowo.