(Vibizmedia – Jakarta) Kementerian Perindustrian menegaskan komitmennya dalam mendukung pengembangan industri ceramic tableware dan glassware nasional, yang dianggap memiliki potensi besar untuk terus berkembang berkat penggunaan bahan baku lokal dan struktur industri yang solid. Kedua industri ini dinilai memiliki keunggulan kompetitif tinggi, meskipun industri ceramic tableware nasional masih memiliki tingkat utilisasi di bawah 50 persen pada semester pertama 2024, dengan kapasitas produksi mencapai 253.796 ton per tahun. Sementara itu, industri glassware Indonesia memiliki kapasitas produksi sebesar 286.380 ton per tahun, dengan fokus pada produk soda lime glass.
Inspektur Jenderal Kementerian Perindustrian, M. Rum, dalam acara “Twin Fest 2024: Ceramic Tableware & Glassware Indonesia” yang digelar di Jakarta, menyatakan bahwa meskipun industri ini menghadapi persaingan dari produk impor, prospek jangka panjangnya tetap menjanjikan, seiring dengan meningkatnya permintaan pasar domestik dan global. Kementerian Perindustrian pun mendorong pelaku industri untuk berinovasi dengan mengadopsi teknologi terkini, meningkatkan riset dan pengembangan produk, serta meningkatkan kualitas untuk bersaing di pasar global.
Selain itu, pemerintah berencana untuk mewajibkan sertifikasi halal bagi produk ceramic tableware dan glassware dalam negeri pada tahun 2026, yang dianggap sebagai peluang besar bagi produk lokal untuk lebih bersaing dengan produk impor. Pemerintah juga telah mengeluarkan kebijakan strategis, seperti pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk produk keramik, guna melindungi industri domestik dari produk impor berkualitas rendah. Kebijakan lainnya termasuk pemberian insentif Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) yang membantu menekan biaya produksi industri keramik dan merangsang investasi baru.
Lebih lanjut, pemerintah fokus pada revitalisasi industri melalui peta jalan Making Indonesia 4.0, yang bertujuan untuk mempercepat transformasi digital di sektor manufaktur, termasuk industri ceramic tableware dan glassware. Langkah-langkah yang ditekankan antara lain efisiensi produksi, penerapan teknologi ramah lingkungan, serta penggunaan peralatan teknologi digital printing di pabrik-pabrik.
Kementerian Perindustrian juga memberikan apresiasi kepada Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (ASAKI) dan Asosiasi Produsen Gelas Kaca Indonesia (APGI) serta seluruh peserta pameran yang telah berkontribusi dalam pengembangan industri ini. Pameran Twin Fest 2024 diharapkan dapat memperkuat hubungan antara pelaku industri, mempromosikan produk-produk unggulan dalam negeri, dan meningkatkan citra industri nasional.