(Vibizmedia – Economy & Business) – Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara menegaskan peran penting APBN sebagai katalisator perkembangan ekonomi. Hal tersebut disampaikan Wamenkeu Suahasil saat menyampaikan sambutan pembuka dalam acara 12th US – Indonesia Investment Summit yang digelar pada Selasa (26/11).
Apa peran penting APBN dalam perekonomian?
“APBN yang sehat sangat penting bagi perekonomian yang sehat, karena anggaran berperan sebagai katalis bagi perkembangan perekonomian,” ujar Wamenkeu Suahasil Nazara.
Selanjutnya, Wamenkeu Suahasil menyampaikan tiga peran penting APBN dalam perekonomian.
Pertama, APBN menjadi instrumen dalam menjaga stabilitas ekonomi di tengah tantangan global. Kedua, APBN memastikan alokasi sumber daya perekonomian yang lebih baik.
Ketiga, APBN juga berperan sebagai alat redistribusi pendapatan dan redistribusi sumber daya dalam perekonomian.
Di tengah kondisi perekonomian global yang penuh dinamika dan ketidakpastian, APBN juga diharapkan mampu menjadi shock-absorber. Dan terus menjadi instrumen yang mendorong pertumbuhan ekonomi.
“Menghadapi tantangan itu, APBN akan selalu standby melakukan fungsi alokasi, distribusi, dan stabilisasi.
#UangKita menjadi katalis untuk pembangunan ekonomi. APBN yang sehat = ekonomi sehat. Tersisa 1 bulan terakhir untuk pelaksanaan APBN 2024 dan sejauh ini APBN prima. Defisit fiskal masih di bawah 3% bahkan bisa di bawah itu sekitar 2,7%,” tambahnya.
Pada penutup sambutannya, Wamenkeu Suahasil juga menyatakan bahwa APBN tahun anggaran 2025 siap mendukung program strategis Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, terlebih program-program yang menimbulkan multiplier effect ke perekonomian.
“Di 2025 juga ada beberapa quick win yaitu Makan Bergizi Gratis, Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Renovasi Sekolah dan Sekolah Unggul Terintegrasi. Lalu, Ketahanan Pangan, dan Rumah Subsidi. Jadi, selain memberikan manfaat langsung ke masyarakat, kita arahkan APBN ke sektor-sektor yang memberikan multiplier effect ke perekonomian,” tutupnya.
Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting