(Vibizmedia – Manila) Duta Besar Republik Indonesia untuk Filipina, Agus Widjojo, menjelaskan bahwa peragaan busana bertajuk Two Nations, One Fashion merupakan bentuk perayaan mode dalam rangka memperingati 75 tahun persahabatan dan kerja sama antara Indonesia dan Filipina. Dalam sambutan pembukaannya, ia menyampaikan bahwa kedua negara telah menghadapi berbagai tantangan yang menguji hubungan mereka, tetapi selalu mampu bangkit bersama melalui gagasan dan tindakan. Ia menggambarkan hubungan tersebut seperti jalinan kain yang kuat, mencerminkan ikatan yang kokoh sebagai dasar hubungan bilateral. Agus Widjojo juga berharap bahwa perpaduan budaya dan kreativitas dari kedua negara dapat menunjukkan bagaimana mode dapat menjadi penghubung masyarakat dan penyatu bangsa.
Peragaan busana yang berlangsung di Whitespace, Manila, pada 22 November 2024, dihadiri sekitar 300 tamu, termasuk anggota korps diplomatik, pejabat pemerintah, influencer, pecinta mode, dan masyarakat umum. Acara ini diinisiasi oleh KBRI Manila bekerja sama dengan KJRI Davao City dan National Commission for Culture and Arts of the Republic of the Philippines sebagai bagian dari perayaan 75 tahun hubungan bilateral antara Indonesia dan Filipina.
Pergelaran busana tersebut menampilkan karya desainer Indonesia, Merdi Sihombing, yang menghadirkan koleksi busana dengan sentuhan kontemporer yang merefleksikan keragaman budaya Indonesia. Sementara itu, desainer Filipina, Renee Salud, mempersembahkan koleksi yang memadukan harmoni mode Indonesia dan Filipina, yang sangat diapresiasi oleh para tamu undangan.
Acara ini juga dimeriahkan oleh pertunjukan tari tradisional dari kedua negara. Tarian Indonesia dipersembahkan oleh Adicipta Paundrakarna Production yang dipimpin oleh Gusti Paundrakarna dari Pura Mangkunegara, sementara Bayanihan Dance Troupe dari Filipina menampilkan tarian rakyat seperti Tinikling, yang penuh energi dan melambangkan kelincahan serta kegembiraan. Selain itu, Paduan Suara Universitas Santo Tomas turut memberikan penampilan yang memukau.
Pemerintah daerah dari Provinsi Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Daerah Istimewa Yogyakarta, bersama para pengrajin kain tradisional seperti Batik APIP, Batik Banyu Sabrang, Batik Ciwidey, Batik Tradjumas, Penginang Lombok, dan Lurik Senthir, hadir dalam acara ini dengan memamerkan beragam kain tradisional Indonesia. Pendopo, yang merupakan pusat produk UMKM lokal Indonesia, turut memamerkan kain tenun Sikka dari Flores, Nusa Tenggara Timur, serta menyediakan cokelat khas Indonesia berbahan kakao premium dari Sikka. Para undangan juga berkesempatan mencicipi produk tersebut, memberikan pengalaman menyeluruh dalam menikmati budaya Indonesia.