(Vibizmedia – IDX) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam perdagangan bursa saham, penutupan Kamis sore ini (30/10), terpantau menguat terbatas 4,169 poin (0,06%) ke level 7.574,019 setelah dibuka naik ke level 7.601,525.
IHSG bergerak rebound konsolidatif dari 2,5 minggu terendahnya, sementara bursa kawasan Asia sore ini umumnya mixed melemah setelah bank sentral Jepang (BOJ) mempertahankan suku bunganya, serta mencermati Wall Street yang semalam berakhir terkoreksi dari rally ke level atas sebelumnya.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) sore ini melemah 0,38% atau 60 poin ke level Rp 15.709, dengan dollar AS di pasar uang Eropa bergeser turun setelah terkoreksi terbatas; di bawah 3 bulan tertingginya dalam pasar yang sideways di tengah data ekonomi AS yang variatif.
Rupiah melemah dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 15.649, serta terpantau terkoreksi dekat dengan level 11 minggu terendahnya.
Mengawali perdagangannya, IHSG menguat 31,675 poin (0,42%) ke level 7.601,525. Sedangkan indeks LQ45 naik 3,950 poin (0,43%) ke level 928,582. Siang ini IHSG menguat 14,119 poin (0,19%) ke level 7.583,969. Sementara LQ45 terlihat naik 0,14% atau 1,281 poin ke level 925,913.
IHSG kemudian agak mengurangi gain dan ditutup menguat terbatas 4,169 poin (0,06%) ke level 7.574,019, sedangkan LQ45 turun 3,221 poin (0,35%) ke level 921,411. Tercatat saat ini sebanyak 294 saham naik, 285 saham turun dan 208 saham stagnan.
Sementara itu, bursa regional sore ini mixed melemah di antaranya Nikkei yang merosot 0,50%, dan Hang Seng yang turun 0,31%.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini bergerak rebound namun menurun, sementara bursa kawasan Asia sore ini umumnya mixed setelah BOJ mempertahankan suku bunganya.
Berikutnya IHSG kemungkinan akan lebih konsolidatif, dengan mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 7.715 dan 7.805. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 7.506, dan bila tembus ke level 7.467.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group