(Vibizmedia – IDX) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam perdagangan bursa saham, penutupan Senin sore ini (28/10), terpantau melemah 60,029 poin (0,78%) ke level 7.634,631 setelah dibuka turun ke level 7.636,725.
IHSG bergerak terkoreksi di hari ketiganya mendekati 2 minggu terendahnya, sementara bursa kawasan Asia sore ini umumnya bias menguat dipimpin Nikkei, sambil mencermati Wall Street yang di akhir pekan Nasdaq mencetak rekor namun indeks lainnya terkoreksi.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) sore ini melemah 0,43% atau 67 poin ke level Rp 15.726, dengan dollar AS di pasar uang Eropa menanjak naik setelah menguat; kembali ke sekitar 3 bulan tertingginya dipicu merosotnya yen oleh ketidakjelasan arah BOJ serta naiknya yields US Treasury.
Rupiah melemah dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 15.659, serta terpantau terkoreksi di hari keduanya ke level 2,5 bulan terendahnya.
Mengawali perdagangannya, IHSG melemah 57,935 poin (0,75%) ke level 7.636,725. Sedangkan indeks LQ45 turun 5,758 poin (0,61%) ke level 937,496. Siang ini IHSG melemah 84,471 poin (1,10%) ke level 7.610,189. Sementara LQ45 terlihat turun 1,16% atau 10,294 poin ke level 932,330.
IHSG kemudian agak mendatar dan ditutup melemah 60,029 poin (0,78%) ke level 7.634,631, sedangkan LQ45 turun 8,403 poin (0,89%) ke level 934,851. Tercatat saat ini sebanyak 203 saham naik, 365 saham turun dan 227 saham stagnan.
Sementara itu, bursa regional sore ini bias menguat di antaranya Nikkei yang menanjak 1,82%, dan Hang Seng yang naik 0,04%.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini bergerak dalam tekanan koreksi, sementara bursa kawasan Asia sore ini umumnya bias menguat dipimpin Nikkei.
Berikutnya IHSG kemungkinan akan masih bias terkoreksi, dengan mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 7.810 dan 7.910. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 7.573, dan bila tembus ke level 7.467.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group