Seminggu Terendahnya, IHSG Jumat Ditutup Melemah ke Level 7.695

0
488
Vibizmedia Photo

(Vibizmedia – IDX) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam perdagangan bursa saham, penutupan Jumat sore ini (25/10), terpantau melemah 21,889 poin (0,28%) ke level 7.694,660 setelah dibuka naik ke level 7.740,350.

IHSG bergerak terkoreksi ke seminggu terendahnya, sementara bursa kawasan Asia sore ini umumnya mixed menjelang pemilu di Jepang, sambil mencermati Wall Street yang semalam variatif bias menguat ditopang lompatan saham Tesla.

Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) sore ini melemah 0,62% atau 97 poin ke level Rp 15.659, dengan dollar AS di pasar uang Eropa mendatar setelah terkoreksi; turun dari 3 bulan tertingginya mengikuti yields US Treasury.

Rupiah melemah dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 15.562, serta terpantau terkoreksi ke level 2 minggu terendahnya.

Mengawali perdagangannya, IHSG menguat 23,801 poin (0,31%) ke level 7.740,350. Sedangkan indeks LQ45 naik 2,834 poin (0,30%) ke level 950,005. Siang ini IHSG melemah 10,509 poin (0,14%) ke level 7.706,040. Sementara LQ45 terlihat turun 0,46% atau 4,351 poin ke level 942,820.

IHSG kemudian makin menurun dan ditutup melemah 21,889 poin (0,28%) ke level 7.694,660, sedangkan LQ45 turun 3,917 poin (0,41%) ke level 943,254. Tercatat saat ini sebanyak 223 saham naik, 358 saham turun dan 208 saham stagnan.

Sementara itu, bursa regional sore ini mixed di antaranya Nikkei yang menurun 0,60%, dan Hang Seng yang menanjak 0,49%.

 

Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini bergerak terkoreksi ke seminggu terendahnya, sementara bursa kawasan Asia sore ini umumnya mixed, sambil mencermati Wall Street yang berakhir variatif.

Berikutnya IHSG kemungkinan akan lebih konsolidatif dengan bias terkoreksi, dengan mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 7.810 dan 7.910. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 7.573, dan bila tembus ke level 7.467.

 

 Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group