(Vibizmedia – Jatinegara) Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono pada Kamis (10/10) melakukan serah terima Barang Milik Negara (BMN) dengan total nilai Rp19,26 triliun. BMN tersebut terdiri dari hibah senilai Rp13,36 triliun dan aset yang dialihstatuskan penggunaannya sebesar Rp5,89 triliun.
BMN yang diserahterimakan mencakup beberapa proyek, seperti pembangunan fasilitas Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di sekolah untuk mencegah penyakit, renovasi stadion demi meningkatkan kesehatan masyarakat, dan pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM). Selain itu, rumah susun juga diserahkan kepada pemerintah daerah, yayasan, dan universitas, yang akan digunakan oleh Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) serta sebagai asrama mahasiswa. Aset lainnya termasuk jalan, jembatan, prasarana dan sarana utilitas, drainase, pengelolaan limbah, penanganan kawasan kumuh, instalasi pengolahan air, serta sarana pendidikan yang dibangun atau direhabilitasi.
Sri Mulyani menjelaskan bahwa serah terima ini merupakan salah satu cara pemerintah menunjukkan kepada masyarakat bahwa uang yang dikumpulkan melalui pajak, bea cukai, dan PNBP telah dimanfaatkan secara optimal. Ia berpesan kepada penerima BMN agar aset-aset tersebut dipelihara dan digunakan untuk kepentingan masyarakat. Menurutnya, aset negara harus memberikan manfaat ekonomi, sosial, lingkungan, dan kultural, selain manfaat finansial.
Sri Mulyani juga mengapresiasi kerja sama Kementerian PUPR di bawah kepemimpinan Basuki Hadimuljono, yang dinilainya transparan dan agresif dalam menggunakan anggaran, sehingga meningkatkan kepercayaan publik. Ia menyebut bahwa keterbukaan ini akan membantu menjaga stabilitas dan kemajuan Indonesia di masa depan.
Seremoni serah terima BMN ini merupakan bagian dari program rutin antara Kementerian Keuangan dan Kementerian PUPR. Selama sepuluh tahun terakhir, total BMN yang telah diserahkan oleh Kementerian PUPR mencapai Rp374,66 triliun. BMN tersebut menjadi simbol dari peran negara dalam pembangunan yang manfaatnya kembali kepada masyarakat.