(Vibizmedia – Jakarta) PT Wilmar Nabati Indonesia, anak perusahaan Wilmar International Limited, menjadi pelopor dalam melakukan ekspor Hydrogenated Palm Oil (HRPO) yang diolah dari buah sawit yang dipasok oleh PT Bumi Sawit Kencana (BSK) I & II Estate dan PT Karunia Kencana Permai Sejati (KKP) I Estate di Kalimantan Tengah. Ekspor ini merupakan pengiriman pertama yang dilaksanakan melalui prosedur yang disetujui dan difasilitasi sebagai bagian dari program percontohan Dasbor Nasional Indonesia.
Inisiatif ini diinisiasi oleh Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia bersama dengan Kementerian Pertanian, dan dioperasikan oleh PT Surveyor Indonesia.
Dasbor Nasional dirancang sebagai solusi Indonesia untuk memvalidasi rantai pasok, legalitas, dan ketelusuran komoditas ekspor kelapa sawit, mengingat posisi Indonesia sebagai produsen sawit terbesar. Pengiriman yang dilakukan PT Wilmar Nabati Indonesia ini sudah sesuai dengan peraturan pemerintah melalui Dasbor Nasional, serta mematuhi persyaratan legalitas dan ketelusuran yang ditetapkan oleh European Union Deforestation Regulation (EUDR).
Dasbor Nasional pertama kali dikonseptualisasikan oleh Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, dan dijalankan oleh PT Surveyor Indonesia dengan koordinasi dari Sekretariat Dasbor Nasional di bawah Kementerian Pertanian.
Inisiatif ini merupakan hasil kolaborasi berbagai pihak yang bertujuan untuk memfasilitasi komunikasi mengenai persyaratan EUDR antara Indonesia dan otoritas kompeten Uni Eropa, serta memenuhi persyaratan pasar global lainnya seperti UK Due Diligence, US Forest Act, Green China, dan terutama untuk memperbaiki tata kelola data perkebunan nasional. Dasbor Nasional direncanakan akan diatur melalui Peraturan Presiden Republik Indonesia.
Dr. Prayudi Samsuri, Direktur Pemasaran dan Pengolahan Hasil Perkebunan dari Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian, menyatakan bahwa ekspor yang dilakukan oleh Wilmar melalui skema Dasbor Nasional ini merupakan contoh implementasi yang baik dalam ekspor ke Eropa. Ia menjelaskan bahwa Wilmar telah berkoordinasi dengan pemerintah untuk mendapatkan dokumen legalitas, yang disebut National Dashboard Notes, sebagai syarat tambahan untuk ekspor ke Uni Eropa.
Pemerintah Indonesia juga akan turut mengawasi dan menjamin bahwa produk kelapa sawit nasional dapat diterima oleh Uni Eropa, sejalan dengan penerapan EUDR.
Direktur Utama PT Surveyor Indonesia, Sandry Pasambuna, menyatakan bahwa penunjukan PT Surveyor Indonesia sebagai operator Dasbor Nasional merupakan tanggung jawab besar yang akan dijalankan dengan kompetensi dan pengalaman yang dimiliki.
Mereka berkomitmen untuk memastikan transparansi dan kepatuhan terhadap regulasi internasional agar komoditas unggulan Indonesia dapat bersaing lebih baik di pasar global. Penunjukan PT Surveyor Indonesia sebagai operator Dasbor Nasional didasarkan pada Peraturan Pemerintah No. 52 Tahun 2023, yang merupakan perubahan dari Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2021, serta Undang-Undang No. 59 Tahun 2004 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2025-2045.