(Vibizmedia-Nasional) Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa program Prakerja berlanjut di era pemerintahan Prabowo Subianto.
“Saya berharap tim ini terus bersemangat dan insyaallah kita akan terus berupaya agar program yang sangat dirasakan manfaatnya ini dapat berlanjut,” jelas Airlangga dalam acara Temu Alumni Prakerja di Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Kamis, 3 Oktober 2024.
Menurutnya, hampir seluruh program akan dibahas kemudian oleh Prabowo. Meski begitu, porsi untuk Prakerja sudah ada dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.
“Hampir seluruh program itu nanti akan dibahas kemudian karena memang dalam APBN 2025 disediakan porsi untuk hal tersebut. (Jadi kemungkinan akan dilanjutkan?) Masih perlu semua dibicarakan,” kata Prabowo.
Keberlanjutan program Prakerja dinilai penting sejalan dengan capaian yang diperoleh selama lima tahun program tersebut berjalan. Berdasarkan Riset Presisi Indonesia (2021), penerima perempuan Prakerja mengalami peningkatan pendapatan sebesar 33% lebih tinggi dibanding penerima non perempuan.
Hasil Studi Svara Institute (2023) menemukan peningkatan pendapatan penerima Prakerja hingga 17,6% lebih tinggi dibanding non penerima. Sejak diluncurkan pada April 2020 hingga saat ini, Prakerja telah memberikan akses skilling, reskilling dan upskiling kepada lebih dari 18,9 juta orang penerima. Penerima tersebut tersebar di seluruh Indonesia yang berasal dari 514 kabupaten/kota.
“Ini adalah sebuah prasarana yang diperlukan untuk mengurangi gap antara mereka yang baru lulus, juga pendidikan dengan demand side daripada pekerjaan,” jelasnya.
Sebagai informasi, setiap peserta memperoleh manfaat senilai Rp 4,2 juta per individu. Rinciannya terdiri dari bantuan biaya pelatihan Rp 3,5 juta, insentif pasca pelatihan Rp 600 ribu yang akan diberikan sebanyak satu kali, serta insentif survei Rp 100 ribu untuk dua kali pengisian survei.
