(Vibizmedia – Kolom) Masa depan industri fesyen semakin bersinar. Sektor ini terus berkembang dan beradaptasi dengan perubahan tren dan preferensi konsumen yang semakin dinamis. Sejalan dengan berkembangnya era digital yang sangat cepat, industri fesyen dihadapkan pada tantangan baru yaitu pergeseran perilaku konsumen menuju belanja online dan pengaruh media sosial yang membentuk tren mode.
Bisnis industri fesyen melibatkan berbagai macam usaha, mulai dari pembuat kain, pencetak kaos, brand-brand fesyen maupun e-commerce. Para konsumen dapat mempengaruhi bisnis tersebut karena mereka memiliki hak untuk memilih produk fesyen yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi mereka. Perusahaan yang termasuk dalam lingkup fesyen tersebut harus dapat mengikuti trend dan kebutuhan konsumen seiring pertumbuhan industri fesyen.
Saat ini industri fesyen Indonesia tumbuh dan berkembang pesat, menciptakan ekosistem yang memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi kreatif. Industri ini memiliki peluang besar memanfaatkan teknologi dan inovasi untuk meningkatkan efisiensi rantai pasok, memperluas jangkauan global, dan menciptakan pengalaman belanja yang lebih personal dan memuaskan bagi konsumen.
Di Indonesia pada tahun 2019, dicatatkan bahwa industri fesyen menjadi salah satu industri yang mengalami peningkatan pertumbuhan terbesar dalam semester pertama pada tahun 2019 dengan persentase 19,86% dari pertumbuhan 6,96% di semester pertama tahun 2018.
Mari melihat lebih jauh pertumbuhan sektor fesyen di Indonesia:
- Industri Pengolahan Penggerak Utama Perekonomian Indonesia.
Perkembangan industri fesyen disebut-sebut mampu memberikan kontribusi pada ekonomi kreatif terbesar kedua di Indonesia dengan kontribusi pendapatan sebesar 18% dari total PDB sektor ekonomi kreatif di Indonesia atau Rp 116 triliun dan menguasai 56% ekspor dari industri ekonomi kreatif. Hal ini menjadikan industri ini sebagai salah satu pilar dalam industri kreatif, di samping kuliner dan kriya.
Sektor fesyen di Indonesia diperkirakan tumbuh rata-rata sekitar 5-7% per tahun, didorong oleh peningkatan daya beli masyarakat, urbanisasi, dan berkembangnya tren mode di kalangan milenial dan Gen Z.
Berdasarkan situs Kementerian Perindustrian, Direktur Industri Tekstil, Kulit, dan Alas Kaki (ITKAK) Kementerian Perindustrian Adie Rochmanto Pandiangan di Jakarta, Selasa (14/5/2024) menegaskan bahwa industri pengolahan masih menjadi mesin penggerak utama perekonomian Indonesia.
Kontribusi sektor itu mencapai 19,28 persen sepanjang triwulan pertama 2024 dibandingkan periode yang sama 2023 yang hanya mencapai 18,57 persen secara year on year (yoy).
Dua sub sektor industri ini yaitu industri kulit, barang dari kulit, dan alas kaki serta industri tekstil dan pakaian jadi tumbuh positif pada triwulan pertama 2024.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, kedua sub sektor itu berkontribusi terhadap pertumbuhan masing-masing 5,90% (yoy) dan 2,64 % (yoy) pada periode tersebut.
Pertumbuhan positif industri tekstil, pakaian jadi, dan alas kaki disebabkan oleh permintaan luar negeri dan domestik yang masih kuat. Pada triwulan I-2024, permintaan luar negeri untuk produk-produk tersebut mengalami peningkatan volume, yaitu sebesar 7,34% (yoy) untuk produk tekstil, 3,08% (yoy) untuk pakaian jadi, dan sebesar 12,56% (yoy) untuk alas kaki.
Selain pesanan ekspor, stabilitas konsumsi rumah tangga domestik juga membantu mendorong pertumbuhan industri tekstil dan pakaian jadi, serta industri kulit, barang dari kulit, dan alas kaki, seiring dengan pelaksanaan Pemilu 2024, hari libur nasional, cuti bersama, serta momen Lebaran.
Pertumbuhan tersebut juga sejalan dengan Indeks Kepercayaan Industri (IKI) yang terus mengalami kenaikan. Khusus untuk industri tekstil, pada April 2024 terjadi peningkatan hingga mencapai posisi ekspansi, pertama kali sejak IKI dirilis pada November 2022.
Sebagian besar pelaku bisnis fashion di Indonesia adalah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Data dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah menunjukkan bahwa sektor fashion didominasi oleh UMKM yang tersebar di seluruh Indonesia.
- Peningkatan Brand Lokal:
Ada peningkatan signifikan dalam jumlah brand fashion lokal yang mulai dikenal baik di pasar domestik maupun internasional. Brand-brand lokal ini sering kali menawarkan produk dengan nilai budaya dan kearifan lokal yang tinggi.
Indonesia memiliki banyak brand fashion lokal yang telah mendapatkan pengakuan baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Brand-brand ini mencerminkan kekayaan kreativitas dan inovasi desainer-desainer Indonesia, serta komitmen untuk mengusung budaya lokal dalam produk-produk fashion yang berkualitas tinggi.
- Digitalisasi dan E-commerce Industri Fesyen
E-commerce telah menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan industri fashion di Indonesia. Platform e-commerce seperti Tokopedia, Shopee, Lazada, dan Zalora mengalami peningkatan transaksi fashion yang signifikan, terutama selama pandemi COVID-19.
Menurut survei yang dilakukan oleh berbagai lembaga riset, fesyen menjadi salah satu kategori produk yang paling banyak dibeli secara online di Indonesia, dengan kontribusi yang besar terhadap total penjualan e-commerce.
- Kesadaran Terhadap Fesyen Berkelanjutan
Kesadaran terhadap fesyen yang ramah lingkungan dan berkelanjutan juga semakin meningkat. Konsumen mulai lebih peduli terhadap asal-usul bahan dan dampak lingkungan dari produk fesyen yang mereka beli.
- Transformasi Digital
Pandemi COVID-19 mempercepat digitalisasi dalam industri fashion. Banyak brand yang beralih ke penjualan online dan memanfaatkan media sosial untuk pemasaran. Perubahan ini tidak hanya sementara, tetapi diprediksi akan terus berlanjut bahkan setelah pandemi.
- Adaptasi Produk
Banyak bisnis fashion yang beradaptasi dengan menawarkan produk-produk yang relevan dengan kebutuhan selama pandemi, seperti masker fashion, pakaian santai untuk di rumah, dan produk-produk yang nyaman untuk aktivitas sehari-hari di rumah.
- Peluang Ekspor
Indonesia memiliki potensi besar dalam ekspor produk fashion, terutama produk-produk berbahan dasar tekstil seperti batik, tenun, dan pakaian jadi. Beberapa negara tujuan ekspor utama termasuk Amerika Serikat, Jepang, dan negara-negara di Eropa.
- Peningkatan Partisipasi di Pameran Internasional
Banyak desainer dan brand fashion Indonesia yang mulai tampil di panggung internasional, baik melalui pameran mode maupun kolaborasi dengan desainer luar negeri. Ini membantu meningkatkan profil dan daya saing fashion Indonesia di kancah global.
- Desain Lokal yang Unik
Indonesia dikenal dengan kekayaan budaya dan warisan tekstilnya, seperti batik, songket, dan tenun. Banyak desainer lokal yang mengintegrasikan elemen-elemen tradisional ini ke dalam desain modern, menciptakan produk yang unik dan berbeda.
Kolaborasi dengan Desainer
Ada tren kolaborasi antara brand fashion dengan desainer ternama atau selebriti untuk menciptakan koleksi yang eksklusif dan menarik perhatian konsumen.
Secara keseluruhan, industri fashion di Indonesia memiliki prospek yang sangat baik, didukung oleh pertumbuhan ekonomi yang stabil, peningkatan kesadaran dan preferensi konsumen, serta peluang besar di pasar domestik dan internasional. Digitalisasi dan inovasi terus menjadi kunci utama dalam pertumbuhan sektor ini.
(Disajikan dari berbagai sumber)