Pemasangan Pompa Harus Dilakukan Secara Masif, Antisipasi Kekeringan Panjang

0
168
Angka Kemiskinan Melanjutkan Tren Menurun di Indonesia
Sumber: Kemenkeu

(Vibizmedia – Jakarta) Pemasangan pompa harus dilakukan secara masif, demikian ditegaskan oleh Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, dengan tujuan mengantisipasi kekeringan panjang akibat gelombang panas dunia. Juga menghindari terjadinya antisipasi yang terlambat dan membuat Indonesia mengalami konflik sosial karena tidak mampu menyediakan pangan rakyat secara cukup.

Mentan menyampaikan di Jakarta, Kamis, 27 Juni 2024, bahwa  perlu pompanisasi untuk memenuhi air dari sungai ke sawah. Mustahil lolos dari krisis pangan kalau solusi cepat ini tidak dilakukan. Ia mengingatkan ada 50 negara yang mengalami kelaparan dan jangan sampai Indonesia mengalami hal yang sama.

Menurut Mentan, pemerintah telah menargetkan capaian swasembada dan juga lumbung pangan dunia agar bisa dicapai dalam waktu cepat. Karenanya fokus kerja yang sedang dilakukan adalah melakukan pompanisasi, mencetak sawah hingga mentransformasi pertanian tradisional ke pertanian modern.

Mentan menjelaskan, pada tahun-tahun yang lalu, 2017, 2019 dan 2020, Indonesia melakukan swasembada. Yang dikerjakan ini adalah produk kebijakan serta kolaborasi bersama. Sekarang petani tidak perlu khawatir karena pertanian terus menjadi perhatian pemerintah, diantaranya adalah penambahan alokasi pupuk hingga 100 persen serta keterlibatan TNI dalam memasang pompanisasi.

Ia menjelaskan, dua hal yang fokus dikerjakan saat ini adalah padi dan jagung. Saat ini Indonesia memiliki 61 waduk yang bisa mendukung cetak sawah. Dalam hal ini perlu ada kolaborasi bersama.

Saat ini pemerintah sedang membangun pertanian modern yang bisa menarik anak muda mau bertani. Di antaranya adalah penggunaan teknologi seperti drone, remote control, combine harvester serta deretan mesin canggih lainnya.

Ia menambahkan, membangun pertanian modern bertujuan menekan biaya produksi hingga 50 persen. Dengan begitu generasi muda bisa masuk ke pertanian karena ada remote control dan teknologi canggih lainnya. Nantinya akan membangun 10 ribu hektare di Jabar, 10 ribu di Jateng dan seterusnya. Semua menggunakan teknologi dan mekanisasi.