(Vibizmedia – IDX) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam perdagangan bursa saham, penutupan Senin sore ini (1/7), terpantau menguat cukup signifikan 76,049 poin (1,08%) ke level 7.139,626 setelah dibuka naik ke level 7.110,109.
IHSG bergerak rally di hari keempatnya ke level sebulan tertingginya, sementara bursa kawasan Asia sore ini umumnya mixed di tengah data manufaktur China yang dalam kontraksi, serta mengikuti Wall Street yang berakhir pekan dengan koreksi oleh melambatnya inflasi AS.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) sore ini balik menguat 0,02% atau 4 poin ke level Rp 16.330, dengan dollar AS di pasar uang Eropa merosot setelah terkoreksi 2 hari; masuk bearish di tengah menguatnya euro dan rilis inflasi PCE Amerika yang melambat yang membangkitkan ekspektasi penurunan bunga the Fed tahun ini.
Rupiah menguat dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 16.334, serta terpantau maju menguat ke sekitar 2 minggu tertingginya.
Mengawali perdagangannya, IHSG menguat 46,532 poin (0,66%) ke level 7.110,109. Sedangkan indeks LQ45 naik 6,191 poin (0,70%) ke level 893,919. Siang ini IHSG menguat 54,552 poin (0,77%) ke level 7.118,129. Sementara LQ45 terlihat naik 0,73% atau 6,454 poin ke level 894,182.
IHSG kemudian semakin naik di akhir sesi dan ditutup menguat 76,049 poin (1,08%) ke level 7.139,626, sedangkan LQ45 naik 1,01% atau 8,928 poin ke level 896,656. Tercatat saat ini sebanyak 321 saham naik, 233 saham turun dan 241 saham stagnan.
Sementara itu, bursa regional sore ini mixed bias menguat di antaranya Nikkei yang menanjak 0,12%, dan Shanghai yang naik 0,92%.
Sejumlah saham yang masuk jajaran top gainers antara lain Barito Pacific (BRPT) 14,14%, Petrindo Jaya (CUAN) 10,57%, Gajah Tunggal (GJTL) 8,97%, dan Timah (TINS) 5,71%.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini rally ke level sebulan tertingginya, sementara bursa kawasan Asia sore ini umumnya mixed di tengah data manufaktur China yang dalam kontraksi.
Berikutnya IHSG kemungkinan akan diincar profit taking pendek karena memasuki overbought-nya, dengan mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 7.149 dan 7.282. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 6.823, dan bila tembus ke level 6.698.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group