PLN Gelar Program Green Action untuk Menjaga Kelestarian Lingkungan

0
207
PLN gencarkan aksi daur ulang sampah di lingkungan kantor melalui program Green Action. (Foto: PLN)

(Vibizmedia – Jakarta) Ikut mengambil bagian memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024, maka PT PLN (Persero) meluncurkan program Green Action. Program ini adalah sebuah inisiatif untuk mengajak para pegawainya mengelola sampah botol plastik dan baju bekas. Program ini merupakan wujud komitmen PLN dalam mendorong partisipasi aktif karyawan dalam menjaga kelestarian lingkungan.

Program Green Action diluncurkan di Kantor Pusat PLN, Jakarta, pada tanggal 25 Juni 2024.

Dalam peluncuran program ini PLN menyediakan Reverse Vending Machine (RVM) yakni mesin penampung botol plastik dan baju bekas yang tersebar di berbagai unit dan subholding PLN.

Direktur Jenderal Pengelolaan Limbah, Sampah, dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Rosa Vivien Ratnawati memuji langkah PLN menggunakan momen peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024 untuk semakin menggalakkan pelestarian lingkungan. Termasuk menghadirkan mesin RVM dan drop box pakaian bekas sebagai salah satu alternatif solusi mengelola sampah menjadi produk bernilai guna.

Vivien Ratnawati menyampaikan, inovasi-inovasi PLN sangat pro pada lingkungan. KLHK sangat berterima kasih, karena program ini memberikan kontribusi luar biasa buat lingkungan hidup.

Ia melanjutkan, tema Hari Lingkungan Hidup Sedunia kali ini adalah penyelesaian krisis iklim dengan inovasi dan prinsip keadilan. Ia melihat bahwa dalam kegiatan-kegiatannya PLN sudah menerapkan hal ini.

Lebih jauh lagi , Vivien berharap pemanfaatan teknologi seperti mesin RVM dari PLN akan berkontribusi besar mereduksi sampah di Indonesia yang saat ini tercatat 33% masih terbuang ke lingkungan.

Ia juga menekankan bahwa upaya mitigasi lingkungan perlu melibatkan dukungan seluruh elemen masyarakat.

Vivien menyatakan permintaannya kepada PLN, unit-unit PLN yang ada di seluruh Indonesia, juga perusahaan-perusahaan yang terkait dengan PLN untuk terus menggerakkan masyarakat, membantu masyarakat untuk membantu bank sampah, pusat daur ulang, membantu off-taker, kemudian bisa mengelola sampahnya.

Direktur Legal dan Manajemen Human Capital PLN Yusuf Didi Setiarto menjelaskan, PLN terus mendorong seluruh unit usaha dan insan PLN terlibat aktif dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan dengan pengelolaan sampah berkelanjutan.

Hal ini sejalan dengan misi besar PLN untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).

Didi menjelaskan, kepedulian pada lingkungan tidak hanya menjadi tanggung jawab perusahaan, namun seluruh karyawan PLN. Melalui kerja sama ini, diharapkan visi menciptakan lingkungan yang hijau bisa tercapai. Pada saat bersamaan, upaya dekarbonisasi sektor ketenagalistrikan dapat terwujud.

Executive Vice President Komunikasi Korporat dan TJSL PLN Gregorius Adi Trianto mengatakan bahwa program pengelolaan sampah botol plastik dan baju bekas merupakan bentuk pelaksanaan Program Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan (TJSL) PLN Group.

Gregorius menyatakan, pihaknya ingin membangun kesadaran bahwa sampah yang ada bisa dimanfaatkan menjadi barang bernilai guna. Dengan menggunakan RVM, pihaknya memberikan reward bagi setiap orang yang mengumpulkan sampah botol plastik. Setiap botol yang dimasukkan ke dalam RVM akan mendapatkan poin. Poin tersebut bisa dikonversi menjadi uang dalam dompet digital.

Ia menambahkan, pada tahap selanjutnya sampah yang dikumpulkan ini juga bisa dikonversikan ke listrik. Jadi dengan mengumpulkan sampah plastik bisa mendapatkan token listrik.

Selain menggunakan RVM, PLN juga mendorong seluruh unit, subholding dan anak perusahaan untuk bergerak mengumpulkan sampah plastik di lokasi masing-masing menggunakan drop box botol plastik.

Sampah botol plastik yang terkumpul akan diolah menjadi barang bernilai guna dengan melibatkan para pengrajin difabel seperti tas, sepatu dan sebagainya.

PLN menargetkan, melalui RVM dan drop box yang ada bisa mengumpulkan lebih dari 340 ribu botol per tahun. Jumlah tersebut bisa menurunkan emisi sebesar 28 ton CO2. Kemudian untuk program daur ulang baju bekas, baju yang terkumpul akan diolah menjadi insulation felt.
Nantinya, insulation felt bisa digunakan untuk peredam panas, getaran, dan suara pada aset PLN. PLN menargetkan bisa mengumpulkan 3 ton baju dalam setahun.