Program Pompanisasi Jadikan Perekonomian Desa Lebih Kuat dan Produktif

0
253
Mentan dalam apel pompanisasi di Bandung, Jawa Barat, Selasa (7/5/2024)

(Vibizmedia – Bandung) Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menjelaskan program pompanisasi yang saat ini digulirkan bisa memperkuat perekonomian desa menjadi lebih kuat dan produktif.

Berdasarkan hitung-hitungannya, petani bahkan bisa memperoleh keuntungan 15 triliun dalam satu tahun atau 150 triliun dalam 10 tahun.

Dalam apel pompanisasi di Bandung, Jawa Barat, Selasa (7/5/2024) Mentan menyampaikan, jika satu pompa bisa melayani 50 sampai 100 hektar, maka bisa dibayangkan kalau 10.000 pompa bisa melayani 500.000 hektare. Dan kalau 500.000 hektare ini bisa menghasilkan 1,5 juta ton untuk Jawa Barat, itu berarti akan meningkatkan pendapatan petani 15 triliun pertahun. Hal ini bisa diartikan bahwa ekonomi bergerak di desa.

Menurut Mentan, Jawa Barat merupakan salah satu provinsi terbesar yang dapat menghasilkan produktivitas di Indonesia. Karena itu, pemasangan pompa wajib dilakukan agar petani bisa melakukan produksi hingga 3 kali dalam setahun.

Diketahui, Jawa Barat menerima bantuan pompanisasi sebanyak 10.000 unit dan akan didistribusikan ke 27 Kota/ Kabupaten. Diharapkan, bantuan tersebut mampu mengairi lahan tadah hujan sehingga mampu berproduksi sesuai apa yang diharapkan.

Mentan menambahkan, dulu bantuan Jawa Barat sejumlah 4.100 unit pompa, sekarang ada tambahan baru 2.700 unit dan akan ditambah lagi sejumlah 6.000 kalau semua sudah selesai terpasang. Jadi tahun ini ada sejumlah 10.000 unit untuk Jawa Barat dan ini terbesar selama Jawa Barat berdiri.

Mentan menambahkan, pompanisasi adalah solusi cepat untuk mengantisipasi el nino panjang yang sempat menurunkan produksi tahun lalu. Sementara itu, kata Mentan, pemerintah juga tengah menyiapkan 10.000 hektare cluster pertanian modern yang nantinya sejajar dengan negara maju lainya.

Mentan menjelaskan, pompa ini solusi cepat untuk meningkatkan produksi dalam menghadapi el nino. Dan nanti pihaknya juga akan membuat cluster di Jawa Barat seluas 10.000 hektare pertanian modern yang sejajar dengan negara lain.

Di tempat yang sama, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, Ali Jamil mengatakan bahwa gerakan pompanisasi merupakan solusi cepat yang bisa meningkatkan produksi nasional secara signifikan. Pompanisasi dilakukan secara masif karena dapat membantu aktivitas tanam petani di lapangan.

Ali Jamil menyatakan, pompanisasi ini ditargetkan bisa memberikan tambahan minimal 1,2 juta ton beras, bahkan diharapkan bisa sampai 1,5 juta ton. Dengan begitu, sebelum tiga tahun diharapkan bisa swasembada lagi,

Ali Jamil mengungkapkan, potensi sawah tadah hujan Jabar sebesar 201.702 ha (IP 100) dengan produksi 9.09 juta ton. Dari catatan secara nasional, 7,4 juta hektare luas baku sawah di Indonesia, ada sekitar 36 persen merupakan sawah tadah hujan.

Sekadar informasi, pada periode 2019-2023, Jawa Barat telah mendapatkan bantuan dari Kementan berupa Cultivator 2.084 ha, Hand sprayer 5.517 ha, Pompa air 4.162 unit, Rice transplanter 33 unit, Traktor roda dua 3.585 unit, Traktor roda empat 298 unit, dan rehab jaringan irigasi 1.186 unit.