(Vibizmedia-Nasional) Tingkatkan kapasitas, kompleksitas dan kualitas. Pertamina lanjutkan proyek strategis Refinery Development Master Plan (RDMP) kilang minyak dan Petrokimia di Balikpapan.
Kilang Pertamina Balikpapan dipercaya untuk meningkatkan kapasitas, kompleksitas dan kualitas agar proyek RDMP Balikpapan berjalan lebih gesit dan cepat.
Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), pada Sabtu, 30 Maret 2024, Proyek ini mampu meningkatkan kapasitas kilang dari 260.000 barel per hari menjadi 360.000 barel per hari, serta memperbaiki kualitas produk dan menurunkan harga pokok produksi bahan bakar minyak (BBM). Serta mendorong peningkatan devisa serta penerimaan pajak, dan membantu mewujudkan kemandirian energi serta menekan defisit neraca perdagangan (current account deficit/CAD) dengan menurunkan impor produk BBM dan petrokimia secara signifikan.
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Agus Cahyono Adi menyampaikan proyek RDMP Balikpapan merupakan salah satu proyek strategis nasional yang diprioritaskan pemerintah.
“Pemerintah terus mendukung Pertamina dalam menyelesaikan proyek RDMP Balikpapan. Kami yakin proyek ini akan memberikan manfaat yang besar bagi bangsa dan negara,” jelas Agus dalam keterangannya, Selasa, 26 Maret 2024.
Proyek itu mengusung aspek keberlanjutan dan lingkungan dengan menghasilkan produk berkualitas tinggi berstandar Euro 5 yang memiliki kandungan sulfur lebih rendah, sehingga lebih ramah lingkungan.
Sebagai salah satu proyek investasi terbesar di Indonesia, proyek Balikpapan akan memberikan multiplier effect bagi pertumbuhan ekonomi daerah dengan melibatkan perusahaan lokal, menciptakan lapangan kerja lokal, dan menargetkan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) sebesar 30%-35%.
Selain itu, dengan penambahan produksi BBM, LPG, dan petrokimia nasional, diharapkan dapat menghemat defisit neraca perdagangan Indonesia hingga USD2 miliar per tahunnya. Kilang Refinery Unit (RU) V Balikpapan merupakan salah satu unit operasi kilang Pertamina Internasional yang produknya disalurkan ke kawasan Indonesia bagian timur, yang merupakan 2/3 dari NKRI, dan beberapa produk disalurkan ke Indonesia bagian barat dan diekspor.