(Vibizmedia -Jakarta) Indeks Terorisme Global atau Global Terrorism Index (GTI) 2024 menyatakan, posisi Indonesia berada pada kategori terdampak rendah terorisme atau low impacted, meningkat dari posisi terdampak sedang atau medium impacted pada tahun sebelumnya.
Deputi Bidang Kerjasama Internasional Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Andhika Chrisnayudhanto, dalam keterangannya terkait rapat bilateral dengan tim monitoring PBB di Bali, pada Selasa (5/3/2024) menyatakan, pada 2024 Indonesia masuk pada peringkat 31, artinya naik tujuh peringkat dari urutan 24. Dimana, sekarang Indonesia dilihat sebagai negara low impacted by terrorism, sementara pada 2023 Indonesia tercatat sebagai medium impacted. Hal ini adalah capaian besar.
Deputi Andhika mengatakan, capaian kategori GTI itu merupakan salah satu capaian besar Indonesia dalam penanggulangan terorisme.
Penurunan angka GTI juga diikuti dengan berkurangnya angka kematian akibat terorisme di Indonesia.
Ia melanjutkan, satu hal yang menjadi catatan khusus bagi Indonesia adalah berkurangnya angka kematian akibat terorisme di angka -22 persen, artinya tidak ada angka kematian akibat terorisme di Indonesia pada 2023.
Menurut Deputi Andhika, prestasi ini dapat diraih karena adanya sinergi efektif antara BNPT, Kementerian dan Lembaga terkait, serta seluruh aparat penegak hukum.
Deputi Andhika menjelaskan, tentunya hal ini dapat diraih karena performance kolaborasi BNPT, K/L dan penegak hukum di Indonesia yang berhasil mencanangkan zero attack di 2023.