(Vibiznews – Commodity) Harga gandum berjangka di bursa Chicago Board of Trade (CBOT) pada hari Selasa berakhir naik tipis dengan perkiraan penurunan produksi dibayangi penguatan dolar AS.
Harga gandum berjangka kontrak bulan Maret 2024 berakhir naik 0,17% pada $5.9850 per bushel.
Luas lahan gandum lunak Perancis diperkirakan mencapai 4,36 juta HA (10,77 juta hektar) pada tahun 2024, sedikit berkurang (320.000 ac) dari perkiraan 4,49 juta HA pada bulan Desember. Jika terealisasi, angka tersebut juga akan menjadi 7,7% lebih rendah dari tahun lalu.
Gandum berjangka juga menghadapi tekanan penguatan dolar AS yang mencapai puncaknya dalam tiga bulan pada hari Selasa setelah inflasi AS pada bulan Januari naik melebihi perkiraan.
Penguatan dolar AS cenderung membuat komoditas biji-bijian AS kurang menarik di pasar ekspor dunia di tengah ketatnya persaingan global.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga gandum masih dibayangi penguatan dolar AS, namun jika penurunan produksi dan peningkatan permintaan terjadi, akan menguatkan harga gandum. Harga gandum diperkirakan bergerak dalam kisaran Support $5.93-$5.87. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance $6.04-$6.09.