(Vibizmedia – Commodity) Harga kakao di bursa komoditi berjangka New York pada hari Rabu berakhir meningkat tajam, berlanjut mencetak rekor tertinggi dalam 46 tahun seperti yang juga dicapai pada hari Selasa dengan dukungan penurunan pasokan kakao global.
Harga kakao berjangka kontrak bulan Maret 2024 ditutup melonjak 3,26% pada 4.785.
Produksi kakao menurun karena pemerintah Pantai Gading melaporkan pada hari Senin bahwa petani Pantai Gading mengirimkan 951,710 MT kakao ke pelabuhan mulai 1 Oktober hingga 21 Januari, turun -37% dibandingkan waktu yang sama tahun lalu. Pantai Gading adalah produsen kakao terbesar di dunia.
Ekspor kakao yang lebih kecil dari Nigeria, produsen kakao terbesar kelima di dunia, memberikan kenaikan harga setelah ekspor kakao Nigeria pada bulan Desember turun -32% y/y menjadi 24,921 MT.
Harga kakao masih didukung oleh kekhawatiran bahwa peristiwa cuaca El Nino dapat melemahkan produksi kakao global.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga kakao akan mencermati perkembangan pasokan global, yang jika terus turun, akan menguatkan harga kakao. Namun perlu dicermati upaya profit taking dengan harga kakao yang terus melonjak. Juga akan dicermati pergerakan dolar AS, yang dapat mempengaruhi harga kakao. Harga kakao diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance 4.843-4.900. Namun jika turun, akan bergerak dalam kisaran Support 4.693-4.600.