(Vibizmedia – Commodity) Harga kakao di bursa komoditi berjangka New York pada hari Kamis awalnya dibuka lebih rendah tetapi pulih dari level terburuknya dan berakhir rekor tertinggi dalam 46 tahun terpicu pembatasan pasokan global.
Harga kakao berjangka kontrak bulan Maret 2024 ditutup naik 0,22% pada 4.458.
Kekhawatiran bahwa harga kakao yang mendekati rekor harga mulai membatasi permintaan global pada awalnya mendorong harga kakao lebih rendah pada hari Kamis setelah Asosiasi Kakao Asia melaporkan penggilingan kakao di Q4 Asia turun -8,5% y/y menjadi 211,202 MT. Selain itu, Asosiasi Kakao Eropa melaporkan bahwa penggilingan kakao Eropa pada Q4 turun -2,5% y/y menjadi 350,739 MT.
Namun, harga kakao pulih pada hari Kamis, dengan kakao New York mencatatkan rekor tertinggi dalam 46 tahun karena terbatasnya pasokan global. Pemerintah Pantai Gading melaporkan pada hari Selasa bahwa petani Pantai Gading mengirimkan 911,0890 MT kakao ke pelabuhan mulai 1 Oktober hingga 14 Januari, turun -37% dibandingkan waktu yang sama tahun lalu. Pantai Gading adalah produsen kakao terbesar di dunia.
Selain itu, di sisi bullish, persediaan kakao yang dipantau ICE di pelabuhan AS mencatat level terendah dalam 2-3/4 tahun sebesar 4.100.035 kantong pada hari Jumat lalu.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga kakao dapat bergerak naik kembali jika penurunan pasokan global terus berlanjut. Namun perlu dicermati upaya profit taking memanfaatkan kenaikan harga kakao yang mencapai rekor tertinggi 46 tahun. Harga kakao diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance 4.498-4.539. Namun jika turun, akan bergerak dalam kisaran Support 4.416-4.375.