(Vibizmedia – Commodity) Harga komoditas seperti kopi arabika, gula dan kakao di bursa komoditi berjangka New York berakhir naik pada hari Kamis terdukung berbagai sentimen positif.
Harga kopi arabika berakhir naik ke level tertinggi dalam 7-3/4 bulan masih terpicu cuaca kering yang sedang berlangsung di Brazil yang berisiko merusak tanaman kopi dan meningkatkan harga kopi. Harga kopi arabika kontrak bulan Maret 2024 berakhir naik 1,03% pada 190,60.
Somar Meteorologia melaporkan pada hari Senin bahwa wilayah Minas Gerais di Brasil hanya menerima curah hujan 36,5 mm dalam seminggu terakhir, atau 53% dari rata-rata historis. Minas Gerais menyumbang sekitar 30% tanaman arabika Brasil.
Sementara itu, harga gula berakhir rebound dari posisi terendah dalam 8-1/2 bulan dan berakhir naik terpicu short-covering setelah mata uang Real Brazil menguat. Harga gula kontrak bulan Maret 2024 ditutup naik 0,96% pada 22,18.
Mata uang Real Brazil naik ke level tertinggi 1-1/2 minggu terhadap dolar AS. Melemahnya nilai Real menghambat penjualan ekspor dari produsen gula Brazil.
Sedangkan harga kakao berakhir naik didukung oleh prospek terbatasnya pasokan global. Harga kakao kontrak bulan Maret 2024 ditutup naik 0,28% pada 4.267.
Jumat lalu, regulator Pantai Gading menghentikan penjualan ke depan untuk pertengahan musim tanam Pantai Gading 2023-24, yang dimulai pada 1 April 2024, sehingga perkiraan produksi nasional dapat ditinjau kembali. Penghentian ini menambah kekacauan pasokan kakao di wilayah tersebut, dan dampaknya bisa berlipat ganda jika penghentian ini diperpanjang hingga musim berikutnya.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga komoditas akan mencermati perkembangan produksi dan pasokan, jika masih terjadi pengetatan maka akan dapat menguatkan harga komoditas. Pergerakan dolar AS juga dicermati, jika dolar AS menguat, akan dapat menekan harga komoditas.
