(Vibizmedia – Nasional) Pemerintah Indonesia terus membuka peluang untuk para investor dari luar negeri untuk berpartisipasi dalam pembangunan.
Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Bambang Susantono kali ini mengajak para investor dari Kazakhstan untuk berpartisipasi dalam membangun IKN. Hal ini disampaikan pada Forum Investasi bertema “Investing in Indonesia’s Future Capital: Smart and Sustainable Forest City Nusantara” di Astana, Kazakhstan, Selasa (4/7/2023).
Forum dibuka oleh Duta Besar Republik Indonesia (RI) untuk Kazakhstan Fadjroel Rachman.
“Otorita menyambut kontribusi dalam berbagai bentuk investasi langsung dan public-private partnership (PPP). Kami juga terbuka untuk mengeksplorasi berbagai jenis pembiayaan kreatif, seperti blended financing dan mekanisme crowd funding,” ungkap Bambang.
Ketertarikan dunia investasi per 28 Juni 2023 tercatat 256 Letter of Intent (LoI) yang diterima OIKN di berbagai sector. Ini berasal dari 19 negara, dengan 5 negara teratas yang berminat berinvestasi yakni Jepang, Singapura, Malaysia, Amerika Serikat, dan China, atau terbilang sekitar 50 persen dari perusahaan asing.
Ada 12 sektor penting investasi di Indonesia, 6 di antaranya sektor energi terbarukan, telekomunikasi, transportasi, perumahan, pengolahan air, dan pengolahan limbah. Sektor ini akan menjadi infrastruktur dasar pembangunan hingga tahun 2024.
Selanjutnya adalah sektor prioritas tinggi yang berfokus pada investasi jangka panjang, di antaranya kota praja (township), teknologi, fasilitas kesehatan, infrastruktur komersial, fasilitas pendidikan, dan kawasan industri.
Jadi ada sekitar 300 lebih proyek investasi yang berlokasi di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan. Setiap sektor mengedepankan pembangunan keberlanjutan. dianalisis sesuai dengan kebutuhan pendanaan, mekanisme pendanaan yang akan digunakan, dan legalitas yang menaungi.
Sektor perumahan mempunyai peluang investasi yang paling signifikan. Perumahan mempunyai estimasi investasi dengan rentang 0,67-1,09 miliar dolar. Skema pendanaan yang digunakan adalah PPP atau Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), dengan penanggung jawab dari Kementerian Keuangan dan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PT PII).
Investasi di Nusantara mempunyai insentif pajak yang bersaing dan menarik bagi investor, antara lain tax holiday dengan batas minimum 10 miliar rupiah dengan tenggat maksimum selama 30 tahun, di mana yang saat ini berlaku di luar Nusantara batas minimum untuk mendapatkan tax holiday adalah 100 miliar rupiah dengan tenggat maksimum hanya 20 tahun.
Bentuk insentifnya antara lain super deduction vocation, super deduction R&D, super deduction donation, pajak penghasilan 0 persen bagi UMKM, PPh 21 yang ditanggung pemerintah, VAT dan pajak penjualan untuk barang mewah, fasilitas kemudahan biaya kepabeanan selama 4-6 tahun.
Strategi inti pengembangan Nusantara difokuskan untuk menjadikannya sebagai kota hutan yang cerdas dan berkelanjutan, yang akan menjadi kota pertama dengan konsep seperti itu (sustainable forest city) di dunia.