(Vibizmedia – Tanjung Pinang) Pesawat N219 melakukan penerbangan pada Sabtu (17/06) ke Kepulauan Riau dalam rangka kegiatan N219 Market Survey Flight.
Pesawat N219 merupakan hasil kerja sama PTDI dengan Badan Riset & Inovasi Nasional (sebelumnya LAPAN) yang telah melakukan uji terbang perdana pada tanggal 16 Agustus 2017. Sebelumnya pesawat ini juga terbang ke Bangka Belitung pada bulan September 2022.
Dalam penerbangan ke Kepri pesawat tersebut diterbangkan oleh Captain Djamhari sebagai Pilot In Command dan Firmansyah Cahya sebagai Copilot.
Pesawat N219 ini lepas landas pada pukul 07.30 dari Bandara Internasional Husein Sastranegara, Bandung, menuju Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang. Setelah itu baru melanjutkan kembali penerbangan ke Bandara Internasional Raja Haji Fisabilillah, Tanjung Pinang.
Gubernur Kepri H. Ansar Ahmad berkesempatan menjajal langsung Pesawat N219 yang merupakan hasil karya anak bangsa di Bandara Raja Haji Fisabilillah, Tanjungpinang. Gubernur menyaksikan langsung bagaimana pesawat N219 melaksanakan lowpass bersama beberapa tokoh penting lainnya.
Direktur Niaga, Teknologi & Pengembangan PTDI, Moh Arif Faisal mengatakan penerbangan ini adalah salah satu upaya PTDI dalam melakukan proses komersialisasi pesawat N219 di dalam negeri. Tentunya juga dapat mendukung program transformasi ekonomi di Kepri, khususnya dalam peningkatan konektivitas wilayah, serta mendorong percepatan pembangunan daerah.
Kepulauan Riau sebagai wilayah yang terdiri atas lebih dari 1,000 pulau membutuhkan penguatan dalam konektivitas antar pulau khususnya melalui transportasi udara.
Pesawat N219 yang merupakan hasil karya anak bangsa telah dipilih sebagai wahana transportasi udara yang akan mendukung program transformasi ekonomi di Kepri.
Menteri PPN RI/Bappenas, Suharso Monoarta, menyebut transformasi ekonomi di Kepri sangat cocok untuk menjadi pilot project. Suharso menayatkan, transformasi ekonomi Kepulauan Riau sangat cocok dijadikan sebagai pilot project komersialisasi pesawat N219.
“Bappenas bersama tim terkait telah menyusun bisnis model melalui sinergi ekosistem dengan melibatkan Pemerintah Daerah termasuk BUMD-nya, Aircraft Operator Company (AOC), perusahaan leasing dalam negeri dan PTDI sendiri, tentunya dengan dukungan Pemerintah Pusat, agar komersialisasi pesawat N219 di Kepulauan Riau segera terwujud,” imbuhnya.
Saat ini pesawat N219 telah memperoleh kontrak pertamanya, yaitu sebanyak 11 (sebelas) unit dari PT Karya Logistik Indotama (PT KLI) yang telah ditandatangani kontraknya pada tanggal 03 November 2022 lalu.
Pada tanggal 10 November 2017 pesawat N219 juga sempat diberi nama “Nurtanio” oleh Presiden RI, Joko Widodo.
Saat ini, PTDI juga sedang mengembangkan pesawat N219 versi amphibious yang dapat lepas landas di permukaan air.
Diharapkan pesawat ini memungkinkan dicapainya semua tujuan destinasi pariwisata Nusantara laut di beberapa wilayah Indonesia dengan cepat.
Baca juga: