(Vibizmedia – Entikong) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus berupaya menjaga pergerakan ekonomi perbatasan. Setelah melalui fungsi quality assurance (QA), dengan memastikan keamanan dan mutu produk oleh Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Entikong, Kalimantan Barat, KKP berhasil mengekspor 9,6 ton ubur-ubur ke Malaysia senilai Rp5,9 miliar.
Kepala BKIPM Entikong, Khoirul Makmun di kantornya, Jumat (21/10/2022) menyatakan syukurnya karena telah berhasil mutu dan kualitas sejumlah 9,6 ton ubur-ubur sebelum akhirnya diekspor ke Malaysia.
Pengiriman tersebut, jelas Makmun dilakukan melalui Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Aruk, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat. Ia menyatakan bahwa tujuan pengiriman ini adalah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi baru di wilayah perbatasan negara. Hal ini menunjukkan bahwa daerah perbatasan juga menumbuhkan harapan, terutama dari sektor kelautan dan perikanan.
Melalui pengiriman ubur-ubur tersebut, Makmun berharap para pelaku usaha lain semakin termotivasi untuk turut melakukan ekspor. Dia menegaskan petugas BKIPM Entikong akan senantiasa membantu dan memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.
Lebih jauh dia menyatakan bahwa jajarannya siap memberikan bimbingan teknis agar pelaku usaha memiliki persyaratan yang dibutuhkan seperti health certificate (HC) atau sertifikat kesehatan, hingga hazard analysis and critical control point (HACCP).
Ia mengharapkan agar para pelaku usaha tidak ragu untuk mengekspor karena potensi perikanan kita sangat luar biasa. Ia memastikan bahwa semua pengurusan izin ekspor sangatlah mudah.
Sebelumnya Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono memastikan telah menyiapkan dukungan teknis guna mendukung implementasi 5 program prioritas. Dari sisi penjaminan mutu, Badan Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) telah menjalankan quality assurance (QA) berbasis digital.
Menteri Trenggono menegaskan, karantina adalah soal keamanan dan kedaulatan negara, mencegah penyebaran penyakit. Karantina dan pengendalian mutu menjadi garda terdepan dalam menjaga mutu hasil perikanan.
Ia meneruskan, pengendalian mutu tetap menjadi domain dari KKP, memastikan dari hulu hingga hilir dan dapat memenuhi standar dan kualifikasi yang telah ditentukan. Bahkan KKP sudah merancang suatu program besar bertema Blue Economy.
Baca juga: