(Vibizmedia – Siem Reap, Kamboja) Dalam working luncheon bersama dengan Menteri Lingkungan Hidup Kamboja, Menteri Say Samal, di Siem Reap pada (14/09/2022), Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI, Menteri Bahlil Lahadalia menyatakan, setiap negara anggota ASEAN seharusnya berkolaborasi satu sama lain dalam upaya-upaya pembangunan intra kawasan dan tidak bergantung pada negara-negara di luar kawasan. Untuk itu bersama-sama bisa berdiskusi mengenai formulasi yang tepat untuk kolaborasi ini.
Working luncheon antara kedua Menteri dilakukan di antara rangkaian kegiatan the 54th ASEAN Economic Meeting (AEM) and Related Meetings yang berlangsung dari tanggal 11-18 September di Siem Reap, Kamboja. Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh Duta Besar RI untuk Kerajaan Kamboja, Y.M. Sudirman Haseng; Presiden Kamar Dagang Indonesia di Kamboja (IndoCham), Dalton Wong; dan CEO Prince Group, Cliff Koh.
Pada pertemuan tersebut, Menteri Say Samal menyinggung mengenai Indonesia yang dianggap sebagai kakak Kamboja di kawasan. Kedekatan hubungan ini perlu dimanfaatkan untuk memperkuat people-to-people contact di bidang ekonomi, seperti kerja sama antar komunitas mengingat cukup banyak komunitas Indonesia di Kamboja. Selain itu, Menteri Say Samal juga menjelaskan sekilas tentang sistem ekonomi dan sistem politik di Kamboja.
Kedua Menteri juga berdiskusi cukup mendalam mengenai peran penting generasi muda di Indonesia dan Kamboja. Kedua Menteri mengakui bahwa generasi muda saat ini memegang peranan penting di pucuk-pucuk pemerintahan. Hal ini membuktikan bahwa generasi muda saat ini telah dapat membuktikan kapasitas dan kapabilitasnya dalam pembangunan dan kemajuan di kedua negara.
Menteri Bahlil Lahadalia berkunjung ke Kamboja dalam rangka menghadiri kegiatan pertemuan AEM – 25th ASEAN Investment Area (AIA) Council Meeting dan AIA Meeting yang juga berlangsung pada 14 September 2022 di Sokha Siem Reap & Convention Center. Kegiatan the 54th AEM and Related Meetings dibuka oleh Perdana Menteri Hun Sen dan dihadiri oleh para Menteri Perdagangan negara-negara anggota ASEAN dan para negara mitra.
Baca juga: