Komitmen Gotong Royong Negara G20 Pulihkan Sektor Pendidikan dan Kesetaraaan Pendidikan Dunia

0
295
Education Ministers’ Meeting/EdMM
Pertemuan Tingkat Menteri di bidang Pendidikan (Education Ministers’ Meeting/EdMM) telah sukses diselenggarakan Kementerian Pendidikan, Riset, dan Teknologi, Republik Indonesia (Kemendikbudristek RI) pada hari Kamis (01/09) di Nusa Dua, Bali (Foto: Kemendikbudristek)

(Vibizmedia – Nusa Dua, Bali) Pertemuan Tingkat Menteri di bidang Pendidikan (Education Ministers’ Meeting/EdMM) telah sukses diselenggarakan Kementerian Pendidikan, Riset, dan Teknologi, Republik Indonesia (Kemendikbudristek RI)  pada hari Kamis (01/09) di Nusa Dua, Bali.

Melalui pertemuan puncak ini, Kemendikbudristek menegaskan komitmen gotong royong jangka panjang negara G20 untuk memulihkan sektor pendidikan dan menciptakan kesetaraan pendidikan dunia.

Kemendikbudristek bersama  negara-negara G20, negara tamu undangan khusus, serta organisasi internasional telah menyusun laporan dan kompendium sebagai hasil kerja EdWG. Dokumen itu menghadirkan pemetaan tantangan dan beragam strategi, serta praktik baik di 26 negara, dengan lebih dari 150 program kerja nyata di bidang Pendidikan.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, mengapresiasi para delegasi yang telah memberikan kontribusi berharga dalam penyusunan hasil Pertemuan Kelompok Kerja Pendidikan (Education Working Group/EdWG) sejak Maret lalu.

Untuk pembuatan laporan akhir, Nadiem juga menyatakan terima kasihnya kepada organisasi internasional yang telah hadir dan berpartisipasi untuk bergotong royong dalam memberikan saran dan dukungan  hingga tercapainya tujuan Kelompok Kerja Pendidikan G20.

Stefania Giannini, Assistant Director-General UNESCO for Education juga menyampaikan apresiasinya terhadap kepemimpinan Indonesia pada presidensi G20 selama setahun terakhir ini.

Stefania menambahkan, pihaknya telah bekerja bersama lintas negara dan budaya dalam semangat gotong royong yang sebenarnya, dan ini adalah satu-satunya cara untuk bekerja di dunia yang menghadapi tantangan kolektif yang menakutkan yang membutuhkan solidaritas dan kemitraan yang mendesak untuk membayangkan kembali masa depan  bersama. Hal ini juga merupakan peran dan tanggung jawab kelompok G20 sebagai negara-negara terkemuka dan agen perubahan.

Menteri Nadiem menambahkan, laporan dan dokumen kompendium yang dihasilkan dari rangkaian EdWG ini merupakan dokumen yang sangat penting dalam upaya untuk mendorong pemulihan, penguatan, dan transformasi sistem pendidikan global. Terdapat praktik terbaik yang bisa dipelajari, tujuan yang ingin dicapai, dan impian masa depan yang lebih baik untuk semua.

Selain menyelesaikan bersama-sama  laporan dan dokumen kompendium, Kemendikbudristek juga telah berhasil menyatukan suara di antara negara G20 untuk memulihkan dan mengimajinasikan ulang sektor pendidikan yang dijabarkan dalam hasil kerja Ringkasan Pimpinan Sidang (Chair’s Summary).

Ringkasan ini disampaikan oleh Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim pada Pertemuan Menteri Pendidikan G20.

Capaian hasil kerja EdWG G20 merupakan kesepakatan para delegasi untuk menunjukkan komitmen nyata dalam menciptakan pendidikan yang berkualitas. Nantinya, hasil kerja ini juga dapat mendukung negara-negara lainnya untuk merancang dan menerapkan kebijakan pendidikan yang tangguh di masa depan.

Penerapan ini berorientasi pada kebijakan pemulihan di bidang pendidikan serta mengatasi learning loss yang disebabkan oleh pandemi untuk mencapai pendidikan yang berkualitas pada tahun 2030.

Para peserta juga menegaskan kembali komitmennya untuk saling berbagi wawasan dalam menjawab berbagai tantangan di sektor pendidikan yang sejalan dengan empat isu prioritas EdWG G20 tahun ini, yaitu Pendidikan Berkualitas untuk Semua; Teknologi Digital dalam Pendidikan; Solidaritas dan Kemitraan; serta Masa Depan Dunia Kerja Pasca COVID-19.

Lebih lanjut, hasil EdWG G20 juga menggarisbawahi pentingnya peranan komitmen global dalam mentransformasi sektor pendidikan sesuai dengan komitmen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Yakni kerja sama di level global untuk mengintegrasikan pendekatan, sumber pembelajaran, dan metode lainnya dalam kebijakan dan praktik sektor pendidikan.

Kemendikbudristek dan negara G20 juga terus berkomitmen untuk mengembangkan pembelajaran sepanjang hayat (lifelong learning) dan memperoleh pengetahuan, keterampilan, serta karakter yang relevan bagi semua pelajar.

Hal ini bertujuan agar mereka dapat terus berkembang dalam kehidupan maupun pekerjaan, dan dapat berkontribusi pada masyarakat yang lebih adil, inklusif, dan berkelanjutan.

Pertemuan puncak ini,  tambah Mendikbudristek, merupakan bagian dari aksi nyata Kemendikbudristek sebagai pemimpin sektor pendidikan untuk mengatasi empat  prioritas EdWG yang dibahas selama pertemuan pertama pada awal tahun 2022.

Mendikbudristek menyatakan, adalah sangat penting sebagai pemimpin untuk bekerja sama dalam mewujudkan masa depan yang lebih baik bagi semua anak, di semua jenjang pendidikan, di semua negara.

Nadiem menegaskan, bersama-sama mereka akan mencapai tujuan mulia ini dengan memastikan akses yang sama ke pendidikan berkualitas, memanfaatkan teknologi digital untuk mempercepat perbaikan dalam praktik pendidikan, meningkatkan efektivitas manajemen sekolah, dan yang terpenting dari semua pemberdayaan guru dan siswa.

Hanya dengan melangkah maju di semua bidang ini yang merupakan bentuk upaya bersama untuk memulihkan dan mengubah pendidikan dapat berhasil dalam menghadapi kesulitan kita saat ini dan tantangan masa depan.

Baca:

Komitmen Kemendikbudristek Pimpin Pemulihan Sektor Pendidikan Negara G20