(Vibizmedia – Nusa Dua) Dalam rapat koordinasi penyelenggaraan KTT G20 di Nusa Dua, Selasa (30/08), Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan memastikan kesiapan seluruh infrastruktur kelistrikan demi menyukseskan puncak pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada November mendatang.
Semua Sarana Transportasi Delegasi KTT G20 Menggunakan Kendaraan Listrik
Luhut menyatakan, PLN memiliki peran penting dalam mendukung Presidensi G20 dengan menghadirkan listrik yang andal, berkualitas dan ramah lingkungan. Khususnya untuk sarana transportasi delegasi KTT G20 yang semuanya akan menggunakan kendaraan listrik.
Luhut melanjutkan bahwa seluruh kegiatan di Presidensi G20 menggunakan kendaraan listrik. Untuk pengisian dayanya, semua telah disiapkan PLN baik Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), juga home charging untuk mobil listrik, motor listrik hingga bus listrik.
“Langkah ini akan menjadi momen launching penggunaan kendaraan listrik di Indonesia. Pemerintah akan terus memasifkan penggunaan kendaraan listrik untuk menekan impor energi. Harapannya sudah 80 persen pakai kendaraan listrik pada 2030. Sehingga impor energi berkurang jadi ekonomi kita semakin baik,” tuturnya.
Dalam rakor tersebut, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo memastikan kesiapan infrastruktur kelistrikan untuk kendaraan listrik yang akan digunakan para delegasi saat acara puncak KTT G20. Para delegasi akan menggunakan 493 unit mobil listrik yang digunakan oleh delegasi. SPKLU ini juga bakal melayani 123 kendaraan pengamanan dan operasional serta 290 unit motor listrik yang digunakan patwal selama kegiatan KTT G20.
Darmawan menyampaikan, pihaknya sudah menyiapkan infrastruktur SPKLU, yakni 70 unit SPKLU Ultra Fast Charging, di mana 66 unit terpasang dan 4 unit cadangan, 200 unit Home Charging dan 21 unit SPKLU Fast Charging yang tersebar di seluruh Provinsi Bali.
Selanjutnya ia menekankan PLN terus mempercepat pembangunan beragam infrastruktur kelistrikan khususnya yang berbasis energi baru terbarukan (EBT) untuk menyukseskan KTT G20. Hingga akhir Agustus 2022, persiapan pengamanan kelistrikan untuk KTT G20 telah mencapai 93,61 persen.
Hadirkan Listrik yang Ramah Lingkungan, Transisi Energi Indonesia Menuju Era Energi Hijau
Darmawan melanjutkan bahwa PLN juga berkomitmen menghadirkan listrik yang lebih ramah lingkungan agar masyarakat Bali dan juga dunia dapat menyaksikan secara langsung transisi energi Indonesia menuju era energi hijau.
Darmawan menjelaskan, sebagai wujud komitmen transisi energi, PLN memasok kebutuhan listrik KTT G20 dengan sumber energi bersih melalui pemasangan photovoltaic pada 35 atap gedung milik PLN dengan total kapasitas 869,75 kilowattpeak (kWp). Saat ini progress pembangunannya telah mencapai 100 persen dan siap digunakan.
Kemudian proyek PLTS Hybrid Nusa Penida dengan kapasitas 3,5 MWp + BESS 1,84 MWh di Desa Suana Nusa Penida. Pembangunan PLTS yang dibangun di atas lahan 4,5 hektare ini telah mencapai 78,84 persen. PLN juga membangun PLTS Apung di kawasan Waduk Muara Pemangon dengan kapasitas 1,28 MWp.
Darmawan menyatakan bahwa PLTS Apung ini ditargetkan bisa beroperasi pada Oktober 2022 sehingga suplai listrik di Bali akan semakin ramah lingkungan.
Untuk memperkuat pasokan listrik, PLN merelokasi pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) dari Grati, Jawa Timur ke Denpasar Bali. PLTG ini nantinya akan memasok listrik sebesar 2 x 100 megawatt (MW) ke dalam subsistem Bali.
Proses relokasi dilakukan sejak Februari 2022 lalu. Hingga Agustus 2022, proses relokasi PLTG sudah mencapai 83,05 persen, dan ditargetkan rampung 100 persen pada 31 Oktober 2022 mendatang.
Darmawan juga menamabahkan, PLN juga melakukan relokasi pembangkit untuk balancing pasokan dengan demand. Dulu diperkirakan demand listrik di Bali sebelum Covid-19 sekitar 950 MW di Bali, dan sekarang 780 MW. Diperkirakan saat G20 mencapai 980 MW. Dengan relokasi pembangkit maka menambah kemampuan pasokan 200 MW menjadi total 1.300-1.400 MW.
PLN juga memperkuat keandalan jaringan transmisi dan distribusi sebagai langkah antisipatif dalam menghadapi lonjakan demand tersebut.
Darmawan menegaskan bahwa KTT G20 ini merupakan acara internasional yang menjadi perhatian dunia. Untuk itu, PLN menyiapkan dengan sangat matang dan mengerahkan seluruh daya upaya demi menyukseskan Presidensi G20.
Baca: