(Vibizmedia-Nasional) Kolaborasi dan koordinasi ditingkatkan untuk mencari alternatif solusi dalam mengatasi masalah kerawanan pangan dan energi, demikian diungkapkan Kepala Pusat Kebijakan Regional dan Bilateral (PKRB) Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Nella Sri Hendriyetty.
G20 mengajak berbagai forum dan organisasi internasional, termasuk IMF, untuk memperkuat komitmen melalui program-program yang spesifik guna mencegah krisis global yang dipicu oleh harga pangan yang tinggi, serta memastikan tersedianya cukup pasokan makanan bagi yang membutuhkan, memungkinkan semua orang yang rentan untuk mengakses makanan yang mereka butuhkan, dan mengakses bantuan pangan kemanusiaan, demikian dia tegaskan ketika menghadiri pertemuan ketiga G20 Finance Ministers and Central Bank Governor Meeting (FMCBG) di Bali (15-16/07/2022).
Lebih lanjut, Nella menyatakan akan terus berupaya mengatasi dampak akibat pandemi. Di sisi pangan, pemerintah menerapkan sejumlah kebijakan untuk menjaga ketahanan pangan. Selain itu pemerintah juga mengembangkan pertanian skala besar, membangun food estate, serta mengembangkan pertanian pangan jarak dekat yang berkelanjutan dengan sistem pengolahan dan logistik yang terintegrasi guna meningkatkan produktivitas pangan.
Nella juga mengungkapkan berbagai upaya lainnya dalam mengatasi kerawanan pangan yakni dengan menerapkan program ketahanan pangan jangka pendek dan jangka panjang, serta melalui reformasi struktural. Ditekankan dukungan terhadap petani skala kecil, yaitu dengan menghapus hambatan perdagangan yang diskriminatif dan tidak sejalan dengan prinsip-prinsip perdagangan internasional.
Sementara, terkait krisis energi Nella menyebut mekanisme transmisi energi untuk pasokan energi yang lebih terjangkau. ETM merupakan rencana ambisius yang memungkinkan peningkatan infrastruktur energi di Indonesia dan mempercepat transmisi energi bersih menuju net zero emission dengan cara yang adil dan terjangkau.
Konsumsi, Investasi, dan Ekspor Menjadi Mesin Penggerak Pertumbuhan Ekonomi