(Vibizmedia-Nasional) Apresiasi diberikan Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara kepada UMKM yang mampu menggali ide dan kreativitas sehingga dapat menghasilkan produk yang dapat diekspor ke mancanegara. Wamenkeu menyampaikan hal tersebut ketika melakukan kunjungan ke workshop Wastraloka, UMKM binaan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) di Klaten, Jawa Tengah pada Jumat (08/07).
Wamenkeu sampaikan bahwa Wastraloka ini muncul sebagai UMKM yang mampu memasarkan produknya ke mancanegara. Artinya melakukan ekspor. Wastraloka yang merupakan UMKM dengan produk kerajinan daur ulang premium yang dilukis motif batik, dinilai Wamenkeu memiliki keunggulan sebagai UMKM yang kreatif sehingga menghasilkan produk yang dapat dinikmati, dibeli, dan diakses oleh dunia. Wamenkeu mengatakan, negara dengan sangat antusias akan membantu melalui berbagai fasilitas.
Peran negara adalah membantu melakukan fasilitasi. Bentuk fasilitasnya adalah support untuk membantu tata kelola kalau mau ekspor, membantu kalau membutuhkan pendanaan bisa juga. Wamenkeu berharap UMKM dapat terus naik kelas dari UMKM yang bekerja secara rumahan, kemudian digali terus kreativitasnya sehingga mampu menjadi UMKM yang mampu maju ke panggung dunia, seperti Wastraloka.
Apabila mendapatkan produk yang laku di mancanegara, maka negara juga siap membantu supaya bisa memfasilitasi hal tersebut. Wastraloka adalah salah satu contoh di mana kreativitas dari masyarakat kita bisa kita dorong ke panggung dunia, demikian disampaikan Wamenkeu.
Selain itu Wamenkeu menjelaskan bahwa LPEI diharapkan dapat terus memberikan dukungan kepada pelaku UMKM, mulai dari pendanaan, memberikan penjaminan, hingga menghubungkan dengan pasar-pasar dunia yang tersedia. Kementerian Keuangan akan selalu ada di belakang LPEI dan mendukung LPEI mencari UMKM baru, usaha-usaha baru, pasar-pasar baru, lalu kita kerjakan bersama-sama.
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan RI dalam peningkatan ekspor nasional memiliki mandat untuk berupaya menciptakan eksportir baru.
Pertemuan LPEI dengan Wastraloka terjadi pada tahun 2018 dalam program pelatihan dan pendampingan berkelanjutan Coaching Program for New Exporters (CPNE). Melalui program tersebut, Wastraloka dapat melakukan ekspor ke sejumlah negara di dunia dengan berbagai produk daur ulang, seperti kaleng kerupuk, traditional teapot, tray, candle holder, stool, tumbler, yang dilukis motif batik tangan oleh seniman lokal.
Saat ini, Wastraloka telah mampu melakukan ekspor ke sejumlah negara, seperti Singapura, Australia, Malaysia, dan Belanda. Kapasitas produksinya telah meningkat hingga mampu memproduksi lebih dari 1.000 unit dan mampu mencetak omset ratusan juta rupiah setiap bulannya.
Selain program CPNE, LPEI juga telah melibatkan Wastraloka di sejumlah Pameran dan Business Matching untuk perluasan akses pasar. Wastraloka telah mengikuti salah satu pameran dagang terbesar di Indonesia yaitu Trade Expo Indonesia (TEI) pada tahun 2018 dan berkolaborasi bersama Sarinah dalam rangka perluasan akses pasar.