Kementerian PUPR Percepat Penyelesaian Bendungan Pamukkulu di Sulawesi Selatan

0
494
Bendungan Pamukkulu, di Kabupaten Takalar, Sulsel (Sumber: Humas Kementerian PUPR)

(Vibizmedia – Economy & Business) Untuk meningkatkan keberlangsungan suplai air bagi lahan pertanian di Sulawesi Selatan sebagai lumbung pangan nasional, Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mempercepat penyelesaian pembangunan Bendungan Pamukkulu, yang terletak di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Ditargetkan bendungan ini dapat diairi pada awal tahun 2024. Saat ini, progres konstruksi bendungan yang dibangun sejak 15 November 2017 ini sudah mencapai 22 persen.

“Di Sulsel, masih terdapat hamparan lahan persawahan di atas 3.000 hektare yang sulit ditemui di daerah lain. Produktivitasnya kita tingkatkan dengan ketersediaan air dari bendungan,” ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono , Jumat (19/11/2021).

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang, Adenan Rasyid, menjelaskan bahwa bendungan ini direncanakan akan memiliki kapasitas tampung sebesar 82,5 juta meter kubik dan dapat mengairi lahan seluas 6.256 hektare. Dampaknya Indek Pertanian (IP) di Kabupaten Takalar diharapkan meningkat dari 150 persen menjadi 250 persen dengan pola tanam padi-padi-palawija.

“Manfaat lain dari Bendungan Pamukkulu adalah sebagai penyedia air baku untuk Kabupaten Takalar sebesar 160 liter/detik, dapat mereduksi dan mengendalikan ancaman banjir, dan sebagai konservasi untuk air tanah. Kemudian bendungan ini juga memiliki potensi untuk pembangkit listrik tenaga air sebesar 4,3 megawatt, serta dapat dimanfaatkan untuk pariwisata,” ujar Adenan Rasyid.

Anggaran yang dialokasikan untuk pembangunan Bendungan Pamukkulu ini sebesar Rp1,6 miliar. Pembangunan bendungan ini menerapkan pola Padat Karya Tunai (PKT).

“Kegiatan PKT dilakukan untuk rehabilitasi saluran irigasi di Daerah Irigasi (DI) Bendung Pamukulu. Kegiatan ini dilakukan melalui Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air dan Irigasi (P3TGAI) yang tersebar di 20 titik di 7 desa, 1 kelurahan dan 1 kecamatan. Setiap titiknya melibatkan sebanyak 25 orang petani,” terang Adenan.

Program PKT juga dilakukan pada konstruksi Bendungan Pamukkulu, yaitu untuk pekerjaan yang tidak membutuhkan keahlian khusus (kompleks) dan dapat dilakukan tanpa alat berat, misalnya untuk galian saluran dan menyusun batu urugan.

“Kami melibatkan masyarakat/warga setempat sebagai pelaku pembangunan. Skema ini bertujuan untuk mengurangi angka pengangguran dampak dari pandemi COVID-19,” pungkasnya.

Emy T/Journalist/Vibizmedia
Editor: Emy Trimahanani

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here