(Vibizmedia – Commodity) – Pada minggu lalu harga kopi, gula dan kakao mengalami tren turun, karena peningkatan dari penularan dari covid delta yang akan mengurangi permintaan akan kopi, gula dan kakao. Menguatnya dolar AS membuat harga – harga komoditas yang produksinya di luar AS menjadi lebih murah.
Pada penutupan pasar hari Jumat 20 Agustus 2021 harga soft commodities mixed, dengan harga kopi Arabika naik, karena menguatnya real Brazil dan harga kopi Robusta juga naik, Harga gula di New York turun karena turunnya harga minyak mentah dan harga kakao turun karena persediaan kakao di Ghana melimpah.
Harga kopi pada penutupan pasar hari Jumat naik dari turunnya harga pada pagi hari karena menguatnya real Brazil dari kurs terendah 3 ½ bulan. Kenaikan kurs real Brazil membuat harga kopi pada penutupan pasar juga naik. Kenaikan harga kopi juga terjadi karena cuaca ekstreem di Brazil yang diperkirakan akan merusak tanaman kopi sehingga hasil panen berkurang.
Harga gula pada penutupan pasar hari Jumat turun ke harga terendah 1 minggu dan penurunan untuk 3 hari berturut-turut karena harga minyak mentah turun ke harga 3 bulan terendah pada hari Jumat, dan Kurs Real Brazil turun ke kurs terendah 3 ½ bulan sebelum menguat kembali.
Harga kakao pada penutupan pasar hari Jumat turun ke harga terendah 1 minggu, karena persediaan kakao di Ghana, negara penghasil kakao terbesar ke dua di dunia melimpah, menurut the Ghana Cocoa Board hari Kamis melakuka pembelian dari petani 1.03 MMT kakao dari 1 Oktober sampai 19 Agustus, jumlah yang tertinggi selama 10 tahun.
Adapun penggerak pasar pada minggu ini adalah sebagai berikut :
KOPI
Harga kopi September di ICE New York naik 5 sen (0.03%) menjadi $178.25 dan harga kopi Robusta naik 1.03%.
Faktor penggerak pasar Kopi:
- Produksi kopi dunia di 2020/21 ( Oktober – September) naik 0.4% dari tahun lalu menjadi 169.604 juta kantong menurut ICO.
- Konsumsi kopi global di 2020/21 naik 1.9% dari tahun lalu menjadi 167.584 juta kantong menurut ICO.
- Pasar kopi dunia di 2020/21 akan menjadi surplus 2.019 juta kantong dari surplus 4.506 juta kantong di 2019/20.
- Produksi kopi Arabika Brazil di 2021 diperkirakan akan turun 23% dari tahun lalu ke jumlah terendah 4 tahun menjadi 48.8 juta kantong menurut CONAB.
- Ekspor kopi Brazil di 2021/22 diperkirakan akan naik 13.3% dari tahun lalu menjadi 45.6 juta kantong menurut Cecafe
- Produksi kopi Robusta di Brazil di 2021 diperkirakan akan naik 16% dari tahun lalu menjadi 16.6 juta kantong.
- Ekspor kopi Colombia pada bulan Juli naik 9% dari tahun lalu menjadi 1.229 juta kantong menurut The Colombia Coffee Growers Federation
- Ekspor kopi global dari Oktober – Juni naik 2.5% dari tahun lalu menjadi 98.545 juta kantong menurut ICO.
- Ekspor kopi Robusta global di Oktober – Juni turun 4.8% dari tahun lalu menjadi 35.234 juta kantong menurut ICO.
- Ekspor kopi Robusta Vietnam di Januari – Juli 2021 turun 8.1% dari tahun lalu menjadi 965,883 MT menurut Vietnam’s General Statistics Office .
- Persediaan kopi hijau di AS naik 5.1% dari bulan lalu menjadi 9 bulan tertinggi menjadi 6.074 juta kantong tapi masih turun 13.9% dari tahun lalu.
Analisa tehnikal untuk kopi Arabika dengan support pertama di $ 173 dan berikut ke $168 sedangkan resistant pertama di $ 183 dan berikut ke $190 .
GULA
Harga gula Oktober di ICE New York turun 21 sen (1.06%) menjadi $19.58 dan harga gula Oktober di ICE London turun 2.22%.
Faktor Penggerak Pasar Gula:
- Produksi gula dunia di 2020/21 ( Oktober/ September) akan turun 0.2% dari tahun lalu menjadi 169.2 MT setelah turun 8.4% di 2019/20 menjadi 169.6 MMT menurut ISO.
- Pasar gula dunia di 2020/21 akan defisit 3,1 MMT dari surplus 900,000 di 2019/20 menurut ISO.
- Produksi gula Brazil, negara produsen gula terbesar di dunia di tahun 2021/22 akan turun 10.5% dari tahun lalu 36.9MMT sedangkan perkiraan produksi 2020/21 diperkirakan akan menjadi 41.3 MMT di 2020/21 menurut CONAB.
- Persentase tebu yang dijadikan gula naik 46.4% di 2020/21 dari 34.9% di 2019/20 karena turunnya permintaan etanol menurut CONAB.
- Perkiraan produksi gula India di 2021/22 sebesar 31 MMT naik dari perkiraan di 2020/21 sebesar 30.9 MMT menurut Indian Sugar Mills Association (ISMA)
- Perkiraan ekspor gula India di 2020/21 mencapai rekor 6.8 MMT menurut Balrampur Chini, produsen gula terbesar ke dua di India.
- Perkiraan produksi gula Uni Eropa di 2021/22 akan turun 4% menjadi 14.5MMT menurut Suedezucker produsen gula terbesar di Uni Eropa
Analisa tehnikal untuk gula dengan support pertama di $19.30 dan berikut ke $ 18.90 sedangkan resistant pertama di $ 20.00 dan berikut ke $20.40
KAKAO
Harga kakao Desember di ICE New York turun $61 (2.32%) menjadi $2,567 per ton dan harga kakao Desember di ICE London turun 0.61%.
Faktor penggerak pasar kakao :
- Perkiraan produksi kakao dunia di 2020/21 (Oktober – September) akan naik 6.3% dari tahun lalu menjadi 5.024 MMT menurut ICCO.
- Perkiraan produksi kakao yang digiling akan naik 3% dari tahun lalu menjadi 4. 809 MMT menurut ICCO.
- Perkiraan pasar Kakao global di 2020/21 akan surplus 165,000 dari surplus 10,000 MT di 2019/20 menurut ICCO.
- Pemerintah Ivory Coast melaporkan bahwa kumulatif kakao yang dikirim petani ke pelabuhan dari 1 Oktober sampai 15 Agustus naik 6.2% dari tahun lalu menjadi 2.39 MMT.• The Ghana Cocoa Board membeli 1.03 MMT kakao dari petani pada 1 Oktober sampai 19 Agustus, masih tinggal 6 minggu lagi berakhirnya tahun marketing 2020/21.
Analisa tehnikal untuk kakao dengan support pertama di $2,530 dan berikut ke $2,450 sedangkan resistant pertama di $2, 670 dan berikut ke $2,730.
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting
Editor : Asido