(Vibizmedia-Nasional) Saat ini kebutuhan vaksin COVID-19 di Indonesia masih belum cukup. Sebagai perusahaan kesehatan berbasis inovasi, Kalbe berharap apa yang mereka lakukan dapat memberikan kontribusi terhadap pencegahan COVID-19 di Indonesia.
Vidjongtius, Presiden Direktur PT Kalbe Farma, Tbk menyampaikan kepada Vibizmedia bahwa saat ini proses uji klinik untuk vaksin COVID-19 GX-19N dari tahap 2b/3 sedang berjalan. Dia harapkan akan memberikan hasil yang baik dalam waktu dekat sebelum akhir tahun ini. Saat ini penting sekali untuk pengadaan vaksin dalam negeri, demikian disampaikan oleh Vidjongtius. Sangat berhubungan dengan transfer teknologi yang nanti akan dibawa ke Indonesia. Ketergantungan masa depan vaksin Indonesia akan turun, karena kita bisa produksi di Indonesia. Dia harapkan akan semakin baik di tahun depan. Hal ini tentunya akan memberikan harapan yang baik karena vaksin akan dibutuhkan di masa-masa mendatang
Kalau kita import terus itu kan tidak bagus.Sementara bolehlah, kalau pengadaan supaya cepat. Tetapi kalau berikutnya, kita harus bisa bikin di lokal. Ini yang Kalbe siapkan. Kami sudah punya pabriknya, uji klinik selesai, kami langsung masuk dalam tahap transfer teknologi untuk bisa diproduksi lokal, demikian disampaikan oleh Vidjongtius pada Vibizmedia.
Bentuk Transfer teknologi ini seperti apa?
Pertama, meningkatkan kompetensi SDM. Kedua, pengadaan bahannya langsung di lokal
Ketiga, prosesnya kita pelajari karena dalam membuat obat atau vaksin itu punya cara dan metodologi yang khusus. Dengan adanya transfer teknologi ini kita menghilangkan uji coba. Jadi langsung orang ngajarin kita
Misalnya Geneksin transfer ke orang-orang kita di Kalbe, bisa langsung produksi dan sudah bisa jalan. Sehingga langsung bisa jalan. Jadi ilmunya dapat, kompetensinya dapat dan ke depan kita bisa buat sendiri, demikian penjelasan dari Presdir Kalbe.
Bagaimana terkait dengan produksi obat di Indonesia? Apakah kurang atau cukupkah?
Vidjongtius, Presdir Kalbe juga menyampaikan kepada Vibizmedia bahwa kita membutuhkan teknologi yang lebih maju dalam membuat obat-obat yang berhubungan dengan covid 19, itu adalah nomor satu. Dalam hal ini transfer teknologi itu menjadi penting dan itu harus dilakukan dengan cepat. Nggak boleh tunggu-tunggu, itu adalah hal yang kedua. Kalau kedua hal ini terjadi, maka mau covid atau tidak maka produksi Indonesia akan siap. Karena kapasitas Indonesia cukup banyak, tinggal butuh teknologinya. Kalau dimulai dari nol, misalnya R&D, penelitian dan lainnya maka ini akan butuh waktu yang lama. Kita punya cara yang baru, transfer teknologi yang tadi, kolaborasi dengan pihak yang lebih maju maka itu akan mempercepat. Itulah yang dibutuhkan di Indonesia. Sehingga dalam waktu singkat kemandirian kesehatan bangsa kita akan lebih terwujud.
Badan POM sangat mendukung berbagai upaya pengembangan dan penelitian vaksin dan obat untuk mendukung upaya keluar dari COVID-19 termasuk vaksin GX-19N. Harapannya adalah akan adanya transfer teknologi untuk dapat memenuhi kemandirian, kebutuhan dan kemudahan akses vaksin COVID-19 dalam jangka panjang di Indonesia.