Harga Minyak Sawit Turun, Review Mingguan 15 -19 Maret 2021

0
553

(Vibizmedia – Commodity) – Harga minyak sawit kembali turun dari harga tertingginya pada hari Senin 15 Maret, pada minggu ini turun 9.89% selama seminggu.

Pergerakan harga minyak sawit pada minggu ke tiga bulan Maret tahun 2021 ini dari tanggal 15 Maret – 19 Maret 2021.

Harga minyak sawit naik ke harga tertinggi 13 tahun pada hari Senin tertinggi sejak 4 Maret 2008 di harga 4,142 ringgit sedangkan harga di bulan Maret 2008 di 4330 ringgit , dan sempat naik 9 hari berturut-turut, kenaikan harian terlama dalam 19 tahun.

Pergerakan harga minyak sawit pada minggu ke tiga bulan Maret :

  • Harga minyak sawit Juni pada penutupan pasar hari Jumat 19 Maret 2021 di Bursa Malaysia Derivatives Exchange turun 75 ringgit atau 1.974% menjadi 3,724 ringgit ($905.20) harga terendah sejak 5 Maret.
  • Harga minyak sawit Juni pada penutupan pasar hari Kamis 18 Maret 2021 turun 141 ringgit atau 3.58% menjadi 3,796 ringgit ($923.83) per ton, harga terendah sejak 5 Maret.
  • Harga minyak sawit Juni pada penutupan pasar hari Rabu 20 Maret 2021 naik 38 ringgit atau 0.98% menjadi 3,935 ringgit ($955.33) per ton.
  • Harga minyak sawit Juni pada penutupan pasar hari Selasa 19 Maret 2021 di Bursa Malaysia Derivatives Exchange turun 120 ringgit atau 3% menjadi 3,900 ringgit ($948.44) per ton, harga minyak sawit kembali di bawah harga 4,000 ringgit.
  • Harga minyak sawit Mei pada hari Senin 15 Maret 2021 di bursa Malaysia Derivatives Exchange naik 8 ringgit atau 0.2% menjadi 4,133 ringgit ($1,005.60) per ton. Pada sesi sebelumnya sempat ke harga tertinggi 13 tahun di 4,142 ringgit tertinggi sejak 4 Maret 2008.

Faktor penggerak kenaikan harga minyak sawit:

  • Harga minyak sawit naik karena persediaan yang sedikit dan harga minyak nabati global menurut Palm Oil Analytics.
  • The Southern Peninsula Palm Oil Millers association memperkirakan produksi minyak sawit dari 1 – 15 Maret turun 62% dari bulan lalu.
  • Ekspor minyak sawit Malaysia dari 1 -15 Maret turun 1% menjadi 549,273 ton dari bulan Februari pada periode yang sama menurut data dari Societe Generale de Surveillance.
  • Harga minyak sawit naik karena mengikuti kenaikan harga dari minyak kedelai, minyak nabati lainnya dan juga harga minyak mentah.
  • Ekspor minyak sawit Malaysia dari 1 – 15 Maret turun 4.4% menjadi 507,283 ton dari bulan lalu pada periode yang sama, menurut Intertek Testing Services, naik dari turunnya 23% pada 1- 10 Maret.
  • Saudi Arabia menyetujui untuk membeli 200,000 ton minyak sawit dari Malaysia.
    Persediaan akhir dari minyak sawit Malaysia turun menjadi 1.3 juta ton, jumlah terendah 5 tahun, karena turunnya produksi.
  • Pada minggu ini yang menyebabkan penurunan harga minyak sawit:
    Harga minyak sawit turun pada penutupan pasar hari Kamis, penurunan tajam pada bulan ini, karena kekhawatiran akan permintaan di Maret dan April dan produksi minyak sawit pada 15 hari pertama Maret terlihat meningkat sampai 30%.
  • Laporan dari Indonesia membuat harga minyak sawit turun pada hari Rabu, Indonesian Palm Oil Association (GAPKI) mengumumkan data persediaan dan permintaan minyak sawit di Indonesia pada bulan Januari sebagai berikut:
    – Ekspor minyak sawit Indonesia di bulan Januari sebesar 2.86 juta ton naik 19.6% dari bulan yang sama tahun laluWalaupun pada bulan Januari terjadi penurunan 18% karena permintaan dari Cina, Malaysia dan India berkurang dibanding dengan bulan Desember.
    – Pada bulan Januari Indonesia memproduksi 3.76 juta ton CPO dan minyak sawit, turun dari 4.04 juta ton di bulan Desember dan jumlah terendah sejak Mei 2020. Turunnya produksi karena cuaca hujan sehingga terjadi banjir di daerah perkebunan sawit sehingga menganggu panen sawit.
    -Produksi yang rendah membuat persediaan pada akhir Januari sebesar 4.25 juta ton, jumlah persediaan terendah sejak Juli dibanding persediaan akhir Desember sebesar 4.87 juta ton.
  • Harga minyak sawit naik sejak pertengahan tahun 2020 terus naik dan kembali naik di 2021, namun dengan harga yang tinggi membuat permintaan minyak sawit berkurang dan berpindah membeli ke minyak nabati lainnya seperti minyak kedelai.
  • Harga minyak sawit turun dari harga tertinggi 13 tahunnya pada hari Selasa , dan berakhirnya kenaikan 9 hari berturut-turut yang terlama sejak Juni 2002.

Kesimpulan :
Harga minyak sawit tidak dapat bertahan di harga tertinggi hari Jumat 12 Maret, dan turun pada hari Selasa 16 Maret dan sampai akhir minggu Jumat 19 Maret turun ke harga terendah sejak 5 Maret.

Produksi minyak sawit akan kembali meningkat karena musim hujan sudah mulai berakhir, sementara penyebaran virus covid di Indonesia sudah sangat berkurang sehingga pekerja sudah bisa bekerja di perkebunan lagi, walaupun protokol kesehatan masih berlaku.

Harga minyak mentah juga mengalami penurunan sehingga harga minyak sawit akan turun karena permintaan biodiesel kurang.

Pasar menantikan akan peningkatan permintaan minyak sawit sebagai bahan baku minyak goreng yang permintaannya akan meningkat menjelang puasa pada pertengahan April dan hari Raya Idul Fitri di bulan Mei di Indonesia dan Malaysia.

Analisa tehnikal untuk minyak sawit dengan support pertama di 3,690 ringgit dan berikut ke 3,660 ringgit sedangkan resistant pertama di 3,910 ringgit dan berikut ke 3,970 ringgit.

Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting
Editor : Asido.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here