(Vibizmedia-Nasional) Badan Perencanaan Pembangunan Nasional menyebut urgensi percepatan transformasi digital, antara lain didorong adanya potensi peningkatan kegiatan perekonomian yang dapat dihasilkan maupun dampaknya terhadap perbaikan iklim usaha dan peningkatan investasi.
Studi yang dilakukan oleh Google dimana internet ekonomi Indonesia diperkirakan dapat mencapai USD27 milliar di 2018 dan bertumbuh mencapai USD100 milliar di 2025.
Transformasi digital di layanan pemerintahan antara lain ditandai dengan upaya berbagi pakai infrastruktur pusat data berpotensi menghemat biaya operasi dan pemeliharaan sebesar Rp8,1 triliun per tahun melalui konsolidasi 2.700 pusat data. Selain itu, penghematan konsolidasi 27.400 aplikasi instansi pemerintah sebesar Rp2,7 triliun per tahun serta penghematan biaya pengembangan aplikasi yang dilakukan pemerintah daerah yang diperkirakan hingga Rp12 triliun.
Bagi industri dalam negeri, transformasi digital dapat memberikan dampak terhadap perbaikan iklim usaha dan peningkatan investasi. Pertumbuhan PDB industri pengolahan diperkirakan dapat meningkat menjadi 8,1 persen serta kontribusi industri pengolahan terhadap PDB menjadi 21,0 persen pada tahun 2024.
Sementara itu, tambahan lapangan pekerjaan baru hingga 17 juta orang dapat tercipta bagi masyarakat pada tahun 2025. Transformasi digital yang dilakukan antara lain melalui otomatisasi atau digitalisasi kegiatan produksi dapat berdampak kepada perubahan jenis pekerjaan yang akan tergantikan oleh mesin.
Namun studi menunjukkan bahwa akan lebih banyak jenis pekerjaan yang dapat diciptakan oleh otomatisasi daripada jenis pekerjaan yang hilang digantikan oleh mesin.
Hasil studi McKinsey menunjukkan terdapat potensi tambahan pekerjaan 4 juta-23 juta sampai dengan tahun 2030. Tambahan lapangan pekerjaan tersebut dapat diperoleh melalui penerapan keahlian baru serta penciptaan lapangan kerja baru dari teknologi yang diadopsi.
Studi empiris menunjukkan bahwa digitalisasi berkorelasi dengan perkembangan ekonomi suatu negara. Negara-negara yang memiliki indeks pembangunan ekosistem digital yang tinggi, cenderung memiliki pendapatan per kapita yang tinggi pula. Selanjutnya, peningkatan 10% di sektor digital, dapat mendorong pertumbuhan ekonomi sebesar 1,0-1,4%.
Secara mikro, pengalaman negara-negara maju menunjukkan bahwa digitalisasi dapat meningkatkan Output dan Produktivitas Industri, terutama: industri keuangan, industri manufaktur, sektor retail, dan sektor jasa.