(Vibizmedia – Commodity) – Pergerakan harga minyak sawit pada minggu ini menjadi penting kita perhatikan karena pada minggu ini harga minyak mentah naik sehingga untuk mengurangi devisa dari impor minyak mentah, maka pemerintah menganjurkan untuk menggunakan biodiesel berbahan minyak sawit 30% atau B30 untuk menggantikan penggunaan bensin impor.
Pergerakan harga minyak sawit pada minggu pertama awal bulan Maret tahun 2021 ini dari tanggal 1 Maret – 5 Maret 2021. Pada seminggu ini harga minyak sawit tidak berubah, setelah pada minggu lalu naik sebesar 6.3% . Pada minggu ini harga minyak sawit sempat mencapai harga tertinggi 7 minggu pada hari Senin 1 Maret melanjutkan kenaikan harga dari minggu lalu, namun faktor-faktor fundamental penurunan ekspor, produksi yang meningkat menyebabkan persediaan kembali meningkat setelah selama 5 bulan rendah, sehingga harga minyak sawit turun dan berakhir tidak berubah pada akhir minggu.
Pergerakan harga minyak sawit pada minggu pertama awal bulan Maret :
• Harga minyak sawit Mei pada penutupan pasar hari Jumat, 5 Maret 2021 di Bursa Malaysia Derivatives Exchange ditutup naik 10 ringgit atau 0.27% menjadi 3,741 ringgit ($918.71) per ton, setelah sempat pada pertengahan pasar naik 2%.
• Harga minyak sawit Mei pada penutupan pasar hari Kamis 4 Maret 2021 di Bursa Malaysia Derivatives Exchange naik 47 ringgit atau 1.28% menjadi 3,725 ringgit ($918.62) per ton.
• Harga minyak sawit Mei pada penutupan pasar hari Rabu 3 Maret 2021 di Bursa Malaysia Derivatives Exchange ditutup naik 37 ringgit atau 1.02% menjadi 3,679 ringgit ($908.62) per ton.
• Harga minyak sawit Mei pada hari Selasa 2 Maret 2021 di Bursa Malaysia Derivatives Exchange turun 42 ringgit (1.14%) menjadi 3,642 ringgit ($899.26) per ton. Harga sempat turun ke harga terendah sejak 24 Februari pada pertengahan pasar di 3,624 ringgit
• Harga minyak sawit Mei pada penutupan pasar hari Senin 1 Maret 2021 turun 58 ringgit atau 1.55% menjadi 3,684 ringgit ($909.41) per ton, harga minyak sawit sempat naik ke harga tertinggi 7 minggu pada pertengahan pasar.
Faktor penggerak kenaikan harga minyak sawit:
• Pada minggu ini kenaikan harga minyak sawit dipengaruhi oleh kenaikan harga minyak nabati saingan minyak kedelai yang ada di bursa Dalian dan di Chicago Board of Trade, harga minyak kedelai di Dalian Commodity Exchange (DPE) dan harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade (CBOT) sampai mencapai harga tertinggi 7 minggu pada hari Senin 1 Maret.
• Harga minyak mentah naik setelah OPEC dan produsen minyak mentah lainnya menentang kenaikan produksi minyak mentah dalam pertemuan yang diadakan pada minggu ini. Kenaikan harga minyak mentah membuat permintaan biodiesel berbasis minyak sawit menjadi meningkat sebagai bahan bakar substitusi pada hari Kamis dan Jumat.
• Namun kurs ringgit melemah 0.4% terhadap dolar membuat harga minyak sawit murah untuk pembeli di luar Malaysia, sehingga meningkatkan ekspor pada hari Jumat.
Pada minggu ini faktor yang menyebabkanpenurunan harga minyak sawit:
Faktor dari dari minyak sawit sendiri yang menyebabkan turunnya harga minyak sawit pada minggu ini:
• Persediaan minyak sawit Malaysia pada bulan Februari naik 7 % menjadi 1.42 juta ton kenaikan pertama setelah lima bulan.
• Produksi minyak sawit juga diperkirakan akan naik 5.8% menjadi 1.19 juta ton, setelah penurunan selama empat bulan akibat cuaca La Nina dan pandemi covid-19 sehingga kekurangan pekerja, hal ini yang membuat panen dari sawit sempat berkurang.
• Ekspor minyak sawit Malaysia pada bulan Februari turun 4.6% menjadi 1,052,779 ton dari bulan Januari setelah Cina dan AS menurunkan pembelian minyak sawit dari Malaysia menurut cargo surveyor Societe Generale de Surveillance.
• Uni Eropa mengatakan bahwa impor minyak sawit di 2020/21 sebesar 3.69 juta ton turun dibandingkan dengan 3.78 juta pada tahun yang lalu menurut the European Commission.
• Turunnya impor minyak sawit India menekan para importir untuk menunda membeli minyak sawit untuk penyimpanan persiapan bulan Ramadhan.
• Sementara itu harga minyak sawit tertekan karena laporan dari Southern Peninsula Palm Oil Millers Association (SPPOMA) yang memperkirakan bahwa produksi minyak sawit Malaysia dari 1 – 25 Februari naik 19.78%.
Kesimpulan :
Para pedagang sedang menantikan laporan persediaan dan permintaan untuk bulan Februari dari MPOB pada tanggal 10 Maret 2021, sedangkan pada saat ini perkiraan persediaan sudah meningkat akibat produksi yang meningkat dan ekspor turun, ini akan mengakibatkan turunnya harga minyak sawit pada minggu depan kalau persediaan naik seperti yang diperkirakan.
Analisa tehnikal untuk minyak sawit dengan support pertama di 3, 670 ringgit dan berikut ke 3,600 ringgit sedangkan resistant pertama di 3, 800 ringgit dan berikut ke 3, 820 ringgit.
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting
Editor : Asido.