(Vibizmedia-Nasional) Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menyampaikan bahwa ibu kota negara (IKN) mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi melalui 6 klaster ekonomi dan 2 klaster pendukung. IKN akan mengembangkan ekonomi regional sebesar 4-5 kali menjadi USD180 milyar, dan IKN akan menciptakan 4,3-4,8 juta lapangan pekerjaan di Kalimantan Timur tahun 2045.
Selanjutnya, Suharso mengatakan bahwa IKN sebagai Superhub, Superhub IKN bersifat locally integrated, globally connected, dan universally inspired. Pertama, Superhub sebagai inspirasi universal yaitu Superhub yang menjadi teladan sebagai kota yang hijau, berkelanjutan, dan bertaraf hidup tinggi di tengah tantangan perubahan iklim dengan menggunakan teknologi.
Kedua, Superhub dan dunia yaitu Superhub yang membantu menempatkan Indonesia di posisi yang lebih strategis dalam jalur perdagangan dunia, arus investasi dan inovasi teknologi.
Ketiga, Superhub dan Indonesia yaitu Superhub yang mengubah perekonomian Indonesia menjadi lebih inklusif melalui strategi Tiga Kota, dengan menjadi penggerak ekonomi bagi Kalimantan Timur dan pemicu untuk memperkuat rantai nilai domestik di seluruh Kawasan Timur Indonesia dan seluruh Indonesia.
Suharso juga menyebutkan bahwa pembangunan rumah dan kantor di IKN akan berdampak positif bagi perekonomian nasional.
“Pembangunan rumah dan kantor di IKN akan menambah laju pertumbuhan ekonomi sebesar 0,2% basis poin rata-rata per tahun,” kata Suharso dalam keterangannya, pada Selasa lalu, 2 Maret 2021.
Ia pun optimis, provinsi lain akan merasakan dampak positif perekonomian, akibat pembangunan properti di Kalimantan Timur.
“Dampak ekonomi yang dihitung hanya berasal dari pembangunan rumah dan kantor. Dampak ekonomi akan lebih besar, jika mengikutsertakan pembangunan Infrastruktur lainnya,” tuturnya.
Selain sektor konstruksi, lanjutnya, sektor lain akan mengalami peningkatan seperti semen, transportasi, produk metal, dan industri lainnya seperti industri cat.
“Semen untuk pembangunan di Kalimantan Timur akan disuplai oleh Provinsi di Kalimantan, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Selatan,” ungkapnya.
Menurut Suharso, kegiatan konstruksi sektor properti akan meningkatkan aktivitas perekonomian di dalam Provinsi Kalimantan Timur, dimana arus perdagangan didalam provinsi Kalimantan Timur atau Intra Trade akan meningkat.