Harga Kopi Robusta ,Gula, & Kakao Naik, Review Mingguan

0
668

(Vibizmedia – Commodity) –  Pada akhir minggu setelah pandemi covid-19 mereda di AS, maka permintaan kopi, gula & kakao akan meningkat kembali sehingga harganya akan bergerak naik pada bulan – bulan ke depan.

Pada penutupan pasar hari Jumat 19 Februari harga soft commodities  mixed, dengan harga kopi Arabika  turun ke terendah  1 bulan profit taking diakhir minggu,  harga kopi Robusta  masih naik,  harga gula    naik  ke harga  tertinggi 3 ¾ tahun, produksi Thailand turun dan  harga kakao juga naik turunnya indeks dolar AS dan GBP naik.

Harga kopi Arabika pada penutupan hari Jumat turun ke harga terendah 1 bulan karena profit taking di akhir minggu. Harga kopi masih optimis naik karena menurunnya penularan covid-19 di AS,sehingga permintaan kopi di perkiraan meningkat, ditambah dengan persediaan kopi hijau Januari di AS  turun 12.4%.

Harga gula pada penutupan pasar hari Jumat naik ke harga tertinggi 3 ¾ tahun karena kekhawatiran persediaan global turun mendorong trader melakukan pembelian. Produksi gula turun di Thailand di 2020.21 turun 23% dari tahun lalu

Harga kakao pada penutupan pasar hari Jumat naik untuk ke dua kalinya karena melemahnya indeks dolar AS, namun kenaikan harga dibatasi oleh meningkatnya GBP/USD  menguat ke kurs tertinggi 2 ¾ tahun . Menguatnya kurs GBP membuat harga kakao turun karena panduan harga kakao dalam sterling

Adapun penggerak pasar pada minggu ini 15 Februari – 19 Februari adalah sebagai berikut:

Harga kopi Arabika Mei di ICE New York turun 15 sen (0.12%) menjadi $129.15 dan harga kopi Robusta di ICE London turun 0.67%.

Faktor penggerak pasar Kopi:

  • Produksi kopi  dunia  di 2020/21 ( Oktober – September)  naik 1.9%   dari tahun lalu menjadi    896   juta kantong menurut ICO.
  • Konsumsi kopi global di 2020/21 naik 1.3% dari tahun lalu menjadi  629 juta kantong menurut ICO.
  • Pasar kopi dunia di  2020/21    akan menjadi surplus  tertinggi 3 tahun di   258 juta kantong dari  perkiraan sebelumnya 4.148 juta kantong di 2019/20.
  • Produksi kopi Arabika Brazil di 2021  diperkirakan akan turun  7% dari tahun lalu menjadi  31.35 juta kantong jumlah terendah 12 tahun menurut Conab.
  • Ekspor kopi Brazil di 2020/21 diperkirakan akan meningkat 10% menjadi   4  juta kantong menurut CeCafe.
  • Produksi kopi Arabika global di  Oktober – Nopember naik 6.5% menjadi 20.5 juta kantong menurut ICO.
  • Produksi kopi robusta Vietnam akan turun 10 – 15% pada tahun 2021 karena bencana alam dan penurunan investasi menurut The Vietnam Coffee AssociationEkspor kopi Robusta Vietnam di Januari –  Desember  2020 turun 8.8% dari tahun lalu menjadi 1.511 MMT menurut General Departement of  Vietnam Customs

Analisa tehnikal untuk kopi dengan support pertama di $ 126 dan berikut ke  $121  sedangkan resistant pertama di $ 131 dan berikut ke $ 137.

Harga gula Maret di ICE New York naik 28 sen (1.60%) menjadi $16.89 dan harga gula putih Mei di London naik 1.73%.

Faktor Penggerak Pasar Gula:

  • Produksi gula dunia di 2020/21 ( April / Maret) naik 0.9% dari tahun lalu menjadi 171.1 MT  setelah turun 8.4%  di 2019/20 menjadi 169.6 MMT menurut ISO.
  • Pasar gula dunia di 2020/21 akan defisit  5  MMT  surplus 1.86 MMT di 2019/20 menurut ISO.
  • Produksi gula Brazil, negara produsen gula terbesar di dunia di tahun 2020/21 diperkirakan  akan naik 32 % dari tahun lalu menjadi 39.3 MMT dari 29.8 MMT di 2019/20  menurut CONAB.
  • Perkiraan produksi gula India di 2020/21 akan  meningkat 9% dari tahun lalu menjadi 29.9  menurut Indian Sugar Mills Association (ISMA)
  • Perkiraan ekspor gula India di 2020/21  akan turun 25% dari 2019/20 menurut All India Sugar Trade Association
  • Produksi gula Thailand di 2020 /21 turun  23%  dari tahun lalu menjadi  5 MMT menurut The Thailand Office of Cane & Sugar Board.

Analisa tehnikal untuk gula dengan support pertama di $16.10 dan berikut ke $15.60 sedangkan resistant pertama di $16.60  dan berikut ke $17.20.

Harga kakao Mei di ICE New York naik $52 (2.71%) menjadi $2,443 per ton dan harga kakao Mei di London naik 1.65%.

Faktor penggerak pasar kakao :

  • Produksi kakao dunia di 2019/20 (Oktober – September) akan turun 8% dari tahun lalu menjadi 4.697 MMT menurut ICCO
  • Perkiraan produksi kakao yang digiling akan turun 3.2% dari tahun lalu menjadi 4.631 MMT penurunan pertama sejak 2016 menurut ICCO.
  • Perkiraan pasar Kakao global di 2020/21 akan surplus 100,000 dari surplus 19,000 MT  di 2019/20 menurut ICCO
  • Produksi Ivory Coast di 2019/20 diperkirakan naik 1.2% dari tahun lalu menjadi 2.18 MMT.
  • Produksi Ghana 2019/20 diperkirakan naik 2.3% dari tahun lalu menjadi 850,000 MT menurut ICCO

Analisa tehnikal untuk kakao dengan support pertama di $2,370 dan berikut ke $2,250 sedangkan resistant pertama di $2,430 dan berikut ke $2,480. 

 Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting

Editor : Asido

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here