PEN Padat Karya Restorasi Terumbu Karang Pulihkan Ekonomi Nasional

0
691
(Photo: Teddy/BD)

(Vibizmedia-Nasional) Pemerintah telah berinisiatif untuk membentuk program pemulihan ekonomi berskala nasional/PEN sejak pertengahan 2020 untuk memulihkan kondisi perekonomian yang terdampak Covid-19. Melalui bidang kemaritiman, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) terus mengawal jalannya PEN Padat Karya Restorasi Terumbu Karang (ICRG).

“Kegiatan PEN ICRG telah berhasil mempekerjakan 10.717 orang yang terdampak Covid-19 di Bali pada tahun 2020 kemarin. Tentu kita ingin angka ini dapat ditingkatkan lebih lagi,” Menko Marves Luhut B. Pandjaitan megungkapkan saat memimpin rapat koordinasi ntuk memantau perkembangan program padat karya dalam rangka pemulihan ekonomi nasional secara virtual, dari Kantor Kemenko Marves, Jakarta, Senin (15/02/2021).

Setelah restorasi terumbu karang seluas hingga 74,3 Ha, maka program ini akan dilanjutkan pada periode 2021-2022 di 9 lokasi yang rencananya melibatkan hingga 150.000 orang dengan pembayaran upah secara non tunai di transfer tiap minggu ke rekening pekerja.

Rencana kegiatan PEN-ICRG di tahun 2021-2022 ini diharapkan mampu memperluas wilayah restorasi hingga 1000 Ha dengan jumlah anggaran total Rp. 1.5 Triliun yang 35-45 persennya akan diserap sebagai upah. Ada 9 lokasi baru yang dikembangkan yaitu 3 lokasi DPSP (Destinasi Pariwisata Super Prioritas) dan 6 di wilayah wisata dan konservasi, kegiatan ini akan melibatkan berbagai K/L terkait seperti Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Pertahanan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Riset dan Teknologi, TNI AL, LIPI, BPPT, Pemerintah Daerah setempat, dan Perguruan Tinggi.

“Keberhasilan 2020 dapat menjadi contoh yang baik agar seluruh K/L terlibat dapat bahu-membahu dalam menyukseskan program padat karya ini di tahun berikutnya,” jelas Menko Luhut. Tiga aktivitas utama yang akan dilakukan yaitu pembuatan struktur terumbu karang buatan, penenggelaman eks-kapal KRI sebagai Terumbu Karang Buatan dan wreck dive, juga pembuatan kapal riset pesisir untuk monitoring terumbu karang.

“Kita semua ini harus bersinergi agar berbagai aspek dapat memberikan kontribusi dan mendistribusikan dana PEN dengan baik, kita jalankan pesan Presiden terkait ini, jangan hanya dimanfaatkan untuk bansos tanpa ada pemanfaatan jangka panjang,” lanjut Menko Luhut.

Beberapa program padat karya, seperti terumbu karang, mangrove, desa wisata, dan garam rakyat, akan mulai dilaksanakan untuk menyerap tenaga kerja, khususnya di wilayah padat penduduk. Contohnya yang sedang berlangsung di Kementerian PUPR, di mana akan mempekerjakan sebanyak 1,2 juta orang dari program padat karya proyek infrastruktur, seperti perbaikan jalan dan drainase. Luhut juga meminta supaya program padat karya menyasar daerah-daerah padat penduduk sehingga bisa menyerap banyak orang dalam program ini.

Seluruh K/L terkait telah diinstruksikan oleh Menko Luhut untuk mengimplentasikan program padat karya ini sebelum bulan Ramadhan tiba, agar masyarakat para pekerja ini nantinya ketika memasuki bulan Ramadhan hingga Idul Fitri dapat merasakan dampaknya. Paling tidak sekitar 30-40 persen dari anggaran padat karya ini adalah untuk belanja upah.

Tiap-tiap K/L yang telah menjabarkan rancangan program PEN yang ada diminta untuk terus bersinergi dan bahu-membahu dalam memulihkan perekonomian masyarakat di masa pandemi ini. Tiap bulannya, Menko Marves akan mengoordinasikan evaluasi terkait PEN hingga bulan April mendatang dan akan dilaporkan secara langsung ke Presiden terkait hal tersebut. Program PEN tiap K/L ini diharapkan akan memberikan dampak signifikan bagi perekonomian masyarakat.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here