(Vibizmedia – Nasional) Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Tanjungpandan, Belitung terus dikaji persiapannya sebagai kawasan minapolitan. Pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melakukan kajian dan peninjauan lokasi rencana pengembangan tersebut untuk memajukan sektor perikanan nasional.
Peninjauan dilakukan langsung oleh Direktur Kepelabuhanan Perikanan, Frits P Lesnussa, bersama Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII), Heru Dewanto, serta didampingi Bupati Belitung, Sahani Saleh, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, Firdaus Zamri, dan Direktur PT Belitong Mandiri (BUMD), Azrul Azwar, Jumat (12/2/2021).
Frits menjelaskan bahwa pengembangan kawasan pelabuhan perikanan ini nantinya akan terintegrasi tidak hanya untuk aktivitas perikanan, namun juga pertanian dan pariwisata berbasis mina agro eco tourism.
“Penyiapan lahannya saat ini masih dalam pembahasan dan akan dibantu disiapkan oleh Bapak Bupati. Kawasan PPN Tanjungpnadan saat ini 4,93 hektar dan rencananya akan kita kembangkan hingga 20 hektar,” jelasnya.
Posisi geografis Kabupaten Belitung sangat strategis, yaitu di Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI)1 dan di perlintasan jalur Singapura – Australia. Ini menjadi alasan PPN Tanjungpandan perlu dilakukan pengembangan. Alasan lain juga karena potensi sumber daya kelautan dan perikanan yang melimpah, karena berdampingan dengan Laut Natuna, Selat Karimata, Laut Jawa dan Selat Bangka.
Berdasarkan wilayah pengelolaan perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI), perairan Bangka Belitung menjadi bagian dari WPPNRI 711 dan WPPNRI 712 dengan total potensi perikanan mencapai 2.108.758 ton per tahun.
Menurut Bupati Belitung Sahani Saleh peluang investasi di Belitung sangat besar. Untuk itu pihaknya tengah berupaya menjadikan rencana ini terealisasi.
“Pertama, komitmen kami sebagai pemerintah daerah akan mengupayakan lahan terlebuh dahulu. Kami targetkan agar dapat masuk dalam proyek strategis nasional dan akan kami optimalkan,” katanya.
Sementara Ketua Umum PII Heru Dewanto mengatakan tidak hanya perikanan tangkap yang dapat digenjot di kawasan tersebut. Perikanan budidaya, pengolahan dan ekspor, industri pertanian serta pertanian menjadi nilai jual yang bagus.
“Tentu saja kami akan mendukung hal ini menjadi program nasional Pemerintah Indonesia. Kontribusi pemikiran insinyur Indonesia yang sehari-hari bertugas di pemerintah, perguruan tinggi maupun sektor swasta kita kolaborasikan dalam bentuk proposal untuk menjadikan kawasan ini sebagai salah satu penopang perekonomian nasional,” ungkap Heru.
Emy T/Journalist/Vibizmedia
Editor: Emy Trimahanani