Prof Wiku: Kabar Baik, Hampir 1 Juta Pasien Sembuh dari Covid-19

0
421
Juru bicara Satgas Covid-19 Prof Wiku Adisasmito. FOTO: BIRO PERS SETPRES

(Vibizmedia-Nasional) Juru bicara Satgas Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menyampaikan kabar gembira bahwa hampir 1 juta pasien telah sembuh dari Covid-19.

Berdasarkan catatan per 11 Februari 2021 terdapat penambahan 8.435 kasus positif terkonfirmasi dengan jumlah kasus aktif 166.492 kasus atau persentasenya 14,0% dibandingkan rata-rata dunia 23, 7%. Angka kesembuhan kasus sebanyak 993.117 kasus atau 83,3% dibandingkan rata-rata dunia sebesar 74,1%. Total kematian pasien hingga saat ini, 31.976 kasus meninggal atau 2,7% dibandingkan rata-rata dunia sebesar 2,18%.

“Ini adalah kabar baik bagi semua orang, dan saya ingin mengucapkan terima kasih terutama kepada petugas kesehatan yang telah bekerja tanpa lelah dalam pandemi ini. Pemerintah berkomitmen penuh untuk mendukung petugas kesehatan dengan cara apa pun untuk meringankan beban yang mereka hadapi. sehari-hari, “jelasnya Prof Wiku saat menyampaikan perkembangan terkini penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia di Istana Kepresidenan Jakarta secara virtual, pada Kamis, 11 Februari 2021.

Penting untuk melihat perkembangan dari tren kenaikan atau penurunan mingguan dari sudut pandang Kasus baru. Hal ini dapat menunjukkan apakah laju penularan di komunitas melambat atau tidak. Untuk mencegah laju penularan, upaya langsung dan tidak langsung menjadi penting.

Upaya langsung yaitu protokol kesehatan 3M seperti memakai masker, menjaga jarak dan cuci tangan oleh masyarakat. Kemudian upaya tidak langsung adalah 3T seperti pengujian, penelusuran dan perawatan yang dilakukan oleh pemerintah.

Wiku melanjutkan, perkembangan kasus mingguan positif di tingkat nasional mengalami penurunan sebesar 10,8% dibandingkan minggu sebelumnya. Angka ini mencerminkan penurunan penularan di masyarakat. Namun, 5 provinsi dengan peningkatan kasus mingguan tertinggi harus meningkatkan penanganannya. Diantaranya mulai dari DKI Jakarta, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kalimantan Utara, Sumatera Utara, dan Kalimantan Timur. Dari kelimanya, hanya DKI Jakarta yang berasal dari Pulau Jawa.

“Ini perkembangan yang bagus, karena jika mengingat selama 4 minggu terakhir, penambahan kasus positif didominasi oleh provinsi dari pulau Jawa dan Bali. Dari lima provinsi tersebut, hanya Provinsi DKI Jakarta yang berasal dari Pulau Jawa saja. masih masuk 5 besar dengan penambahan kasus positif mingguan tertinggi, ” ucapnya.

Kedua, untuk kasus kematian terjadi penurunan 32% dibandingkan minggu sebelumnya. Hal tersebut menunjukkan bahwa upaya pengobatan yang dilakukan pada pasien Covid-19 sudah sesuai dengan standar untuk menurunkan angka kematian.

Namun demikian, terdapat 5 provinsi yang masih mencatat kenaikan angka kematian tertinggi. Yakni Nusa Tenggara Barat (NTB), Maluku Utara, Jambi, Maluku dan Aceh. Bahkan provinsi yang berasal dari Pulau Jawa pun semuanya masuk dalam urutan 5 besar dalam hal angka kematian. Ini adalah perkembangan yang bagus. Secara komparatif, pekan lalu Jawa Barat, Jawa Tengah, dan DKI Jakarta masih masuk 5 besar. Artinya, 29 provinsi lainnya tidak mengalami peningkatan angka kematian. Ini perkembangan sampah yang sangat bagus, ”lanjutnya.

Selanjutnya melihat perkembangan recovery, kenaikan mingguan mengalami penurunan sebesar 4.2%. Terdapat 5 provinsi yang mencatat peningkatan pemulihan tertinggi. Yakni, DKI Jakarta, Jawa Barat, Kalimantan Timur, Lampung, dan Kepulauan Riau.

“Perkembangan positif kasus dan kematian yang sudah membaik minggu ini patut kita apresiasi. Perkembangan positif ini juga sejalan dengan perkembangan pemeriksaan Covid-19 dan pengisian tempat tidur di ICU serta ruang isolasi di RS rujukan Covid-19,” terang Wiku.

Selain itu, sejak minggu ke-2 Januari, pengujian COVID-19 di Indonesia telah mencapai 100% dari target WHO, yaitu 1: 1000 populasi per minggu. Hingga 7 Februari 2021, cakupan pengujian telah mencapai 106% atau 287.131 orang dites dalam 1 minggu.

“Ini adalah minggu ke-5 kami berhasil mempertahankan cakupan skrining tingkat nasional di atas target WHO. Meski begitu, masih menjadi tantangan untuk meratakan cakupan skrining ini untuk semua Provinsi di Indonesia, karena saat ini kapasitas audit masih bervariasi antarwilayah,” tambahnya. Selain itu, hunian tempat tidur secara nasional juga menunjukkan tanda-tanda penurunan. Setelah mengalami peningkatan selama 3 bulan berturut-turut sejak November 2020, tingkat hunian tempat tidur bulan ini turun dari 58,40% menjadi 52,06%.

Dan pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di tingkat Kabupaten / Kota dalam 4 minggu terakhir telah menunjukkan kemajuan yang cukup membanggakan, sehingga diharapkan kebijakan untuk memperpanjang PPKM secara mikro hingga ke tingkat RT / RW dengan tetap melanjutkan yang sebelumnya sangat diharapkan. untuk lebih memberikan dampak positif bagi perkembangan Covid-19 baik di tingkat nasional maupun di Pulau Jawa dan Bali.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here