Harga Minyak Sawit di Akhir Minggu Turun, Review Mingguan Harga Minyak Sawit

0
507

(Vibizmedia – Commodity) – Harga minyak sawit kembali turun pada minggu pertama bulan Februari berdasarkan acuan harga di Bursa Malaysia, dengan turunnya harga minyak sawit memberi pengaruh di pasar Indonesia, karena di Indonesia minyak sawit banyak dikonsumsi di pasar domestik sehingga kalau harga turun akan sangat menguntungkan bagi Indonesia.

Pergerakan harga minyak sawit pada minggu   pertama bulan Februari tahun 2021 ini dari tanggal   1 Februari – 5 Februari 2021.   Selama seminggu ini harga minyak sawit turun 3.3% ,  harga minyak sawit  turun untuk   ke tiga kalinya dari 4 minggu berturut-turut.

Pergerakan harga minyak sawit  pada minggu ini :

  • Harga minyak sawit April di Bursa Malaysia Derivative Exchange pada hari Jumat tanggal 5 Februari 2021 naik 58 ringgit atau 1.75% menjadi 3,375 ringgit ($829.65) per ton setelah naik 3.1% selama pasar berlangsung.
  • Harga minyak sawit di Bursa Malaysia Derivatives Exchange pada hari Kamis 4 Februari 2021 ditutup naik 93 ringgit atau 2.9% menjadi 3,265 ringgit ($804.78). Pada dua hari sebelumnya harga minyak sawit sudah turun 4.9%.
  • Harga minyak sawit di Bursa Malaysia Derivatives Exchange pada hari Rabu 3 Februari 2021 turun 162 ringgit atau 4.78% menjadi 3,229 ringgit ($797.48) per ton. Penurunan harga untuk hari kedua berturut-turut dengan jumlah penurunan yang sangat tajam dan mencapai penurunan  harian terbesar dalam 9 bulan.
  • Harga minyak sawit April pada penutupan pasar hari Selasa 2 Februari 2021 di Bursa Malaysia Derivatif Exchange turun 93 ringgit atau 2.7% menjadi 3,397 ringgit ($840.22) per ton, penurunan terendah selama 2 minggu terakhir.
  • Harga minyak sawit April di Bursa Malaysia Derivatives Exchange pada hari Senin 1 Februari 2021    tidak berubah tetap di  3,490 ringgit   per ton.

Pergerakan pasar pada minggu ini yang menyebabkan penurunan harga :

  • Persediaan pada akhir Januari naik 1.8% dari bulan lalu menjadi 1.29 juta ton karena turunnya ekspor, laporan persediaan dan permintaan bulanan the Malaysian Palm Oil Board akan diumumkan pada tanggal 10 Nopember.
  • Persediaan di akhir Januari diperkirakan naik untuk pertamakalinya selama 4 bulan karena ekspor turun ke jumlah terendah 5 tahun.
  • Perkiraan permintaan tanggal 1 -10 Februari turun antara 275,000 – 300,000 ton.
  • Ekspor turun 35% dari bulan Januari menjadi 1.06 juta ton, jumlah terendah sejak Februari 2015, karena pembelian dari India dan Cina berkurang.
  • Pasar CPO bereaksi terhadap kenaikan dari pajak impor India karena berita tersebut yang akan membuat permintaan ekspor dari Malaysia berkurang karena India adalah negara pembeli terbesar dari minyak nabati di dunia. India mengumumkan pada hari Senin meningkatkan pajak impor untuk CPO, Crude Palm Oil menjadi 35.75% dari 30.25% sebelumnya.
  • Pada pengiriman bulan Januari pengiriman ke India turun 70%, India negara importir minyak nabati terbesar di dunia. India menerapkan pajak impor untuk meningkatkan infrastruktur pertanian domestik di India.
  • Pemerintah Malaysia pada hari Selasa memperpanjang lockdown sampai 18 Februari.
  • Pembelian minyak sawit oleh Cina turun 8.8% menjadi 6.2 juta ton di 2020-21.

Pergerakan pasar pada minggu ini yang menyebabkan  kenaikan harga :

  • Produksi minyak sawit Malaysia turun karena bencana banjir di Malaysia dan kekurangan tenaga kerja sehingga perkiraan produksi turun 13% menjadi 1.16 juta ton, produksi terendah sejak Februari 2016.

Kesimpulan :

  • Harga minyak sawit menunggu laporan Persediaan dan permintaan bulanan dari the Malaysian Palm Oil Board pada tanggal 10 Februari 2021
  • Penurunan harga bisa berlanjut karena permintaan minyak sawit yang berkurang pada tahun ini karena perayaan Tahun Baru Imlek tidak dirayakan seperti biasanya akibat pandemi covid -19.
  • Ekspor minyak sawit berkurang dengan berkurangnya permintaan India dan Cina, untuk meningkatkan ekspor harus memasarkan minyak sawit ke negara-negara lain, namun dengan tingginya harga minyak sawit membuat pasar beralih ke minyak nabati lainnya, seperti minyak kedelai atau minyak bunga matahari.

Analisa tehnikal untuk minyak sawit dengan support pertama di 3,200 ringgit dan berikut ke 3,120 ringgit sedangkan resistant pertama di 3,390 ringgit dan berikut ke 3,530 ringgit.

Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting

Editor : Asido.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here