Indonesia dan Malaysia Sepakat Bentuk Travel Corridor Arrangement

0
691
Presiden Joko Widodo menerima kunjungan Perdana Menteri Malaysia Tan Sri Muhyiddin Yassin di Istana Kepresidenan Jakarta, pada Jumat, 5 Februari 2021. FOTO: BIRO PERS SETPRES

(Vibizmedia – Nasional) Presiden Joko Widodo menerima kunjungan Perdana Menteri Malaysia Tan Sri Muhyiddin Yassin di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat, 5 Februari 2021. Dalam pertemuan tersebut, kedua kepala negara membahas berbagai kerjasama antarnegara dan isu terkini di ASEAN, salah satunya Travel Corridor Arrangement (TCA)

Presiden Jokowi mengapresiasi kerjasama dengan Malaysia, terutama perlindungan WNI di negara itu. Ia juga menekankan pentingnya pembuatan MoU baru terkait penempatan tenaga kerja dan perlindungan WNI di Malaysia.

Selain itu, keduanya, juga membahas isu sawit yang disepakati dan diperjuangkan bersama.

“Perjuangan akan lebih optimal, jika diperjuangkan bersama,” ungkap Presiden Jokowi dalam keterangannya.

Presiden juga menekankan pentingnya ASEAN menunjukkan solidaritas di tengah pandemi. Untuk itu, Pemerintah Indonesia dan Malaysia sepakat membentuk Reciprocal Green Lane/Travel Corridor Arrangement (RGL/TCA), yang merupakan kesepakatan terkait kemudahan perjalanan bagi warga kedua negara.

“Saya menyambut baik kesepakatan secara prinsip dibentuknya Travel Corridor Arrangement kedua negara,” ucap Presiden.

Terkait waktu pemberlakukan TCA, menurut Presiden Jokowi, akan dikomunikasikan kedua belah pihak. Begitu juga dengan skema dari TCA tersebut, akan dibahas oleh kedua pemerintahan.

Tidak hanya itu, dirinya juga menyampaikan pentingnya negara-negara di ASEAN membentuk ASEAN TCA framework. Karena, disaat masa sulit menghadapi pandemi Covid-19, sudah menjadi keharusan negara-negara ASEAN menunjukkan soliditas.

“Saya juga menyampaikan pentingnya ASEAN segera menyelesaikan ASEAN TCA framework dan di masa sulit seperti ini menjadi kepentingan ASEAN untuk terus menunjukkan soliditas,” tegasnya.

Pada waktu yang sama, PM Malaysia Tan Sri Muhyiddin Yassin mengatakan skema RGL/TCA bertujuan untuk menghidupkan kembali perdagangan dan investasi antara Malaysia dan Indonesia selama pandemi Covid-19.

“Diskusi pendahuluan telah dimulai pada tahap kerja. Saya berharap kedua belah pihak dapat mengintensifkan negosiasi untuk merinci standard operating procedure (SOP) implementasi RGL/TCA,” katanya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here