(Vibizmedia-Nasional) Pemerintah mendorong masyarakat Khonghucu dan Tionghoa untuk merayakan hari raya Imlek dengan cara baru atau secara virtual.
Hal tersebut disampaikan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin agar tidak menghilangkan makna arti perayaan Imlek di tengah pandemi Covid-19.
“Cara untuk mengatasi pandemi ini adalah dengan mengurangi laju penularan agar kita bisa mempersiapkan lebih baik karena kesehatannya ada, agar seluruh RS kita juga tidak terbebani,” jelas Budi dalam keterangan persnya secara virtual dari Kantor Presiden, pada Kamis, 4 Januari 2021.
“Imlek ini adalah momen penting. Imlek ini bermakna tahun baru, Imlek ini bermakna harapan baru dan Imlek ini juga bermakna keberuntungan baru, oleh karena itu tanpa mengurangi maknanya agar teman-teman Khonghucu dan Tionghoa bisa merayakan Imlek ini dengan cara baru,” lanjutnya.
Dalam kesempatan tersebut, Menkes Budi menyarankan untuk memberi angpao pada anggota keluarga secara digital. Bisa pula dengan menggunakan jasa ojek online jika ingin mengirimkannya pada sanak keluarga lainnya.
Event-event yang dirayakan seperti barongsai kini dihimbau untuk ditampilkan melalui YouTube. Hal ini semata-mata menekan laju penularan Covid-19 yang masih terus tinggi. Cara-cara ini, menurutnya, menarik dan tak mengesampingkan arti dari perayaan Imlek tersendiri.
“Merayakan di rumah kita, dengan cara masa kini, dengan cara digital. Kirim angpao bisa dengan digital sekarang sudah sangat mudah transfer, atau bisa juga lewat gojek, mensejahterakan teman-teman kita,” ungkapnya.