(Vibizmedia-Nasional) Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menegaskan berkelanjutan dan inklusif merupakan prinsip yang akan diterpakan pada rencana pembangunan di Kalimantan termasuk pembangunan Ibukota Negara yang baru.
Menurutnya, seperti yang tertuang dalam RPJMN 2020-2024, terdapat 5 strategi utama yang akan diterapkan dalam pembangunan IKN nantinya. Dalam acara ini, menteri hanya menyoroti dua strategi yang akan dijalankan pertama Memperkuat konektivitas dan penyediaan layanan dasar di wilayah perkotaan, kedua memperkuat pusat pertumbuhan regional.
“Ibu kota negara baru kita akan menjadi pusat wilayah masa depan yang bertujuan untuk mempercepat pembangunan di wilayah timur Indonesia. Bidang sektor inovatif dan masa depan direncanakan akan dikembangkan di kawasan ini, menciptakan hub ekonomi baru di tengah Indonesia,” jelas Suharso saat menjadi narasumber dalam acara Belt and Road Infrastructure Investment Roundtable on Indonesia Capital Relocation yang diselenggarakan oleh Indonesia Hongkong Trade Development Council (HTDC) secara virtual pada Rabu, 2 Desember 2020.
Pembangunan ini untuk mengurangi ketimpangan ekonomi antara wilayah barat dan timur di Indonesia.
“Kami merelokasi ibu kota negara dari Jakarta di Jawa ke Kalimantan Timur, tujuan utamanya adalah untuk menggeser pusat pembangunan dari Jawa ke tengah Indonesia dan untuk mengurangi ketimpangan ekonomi antara Wilayah Barat dan Timur Indonesia,” kata Suharso.
Ibukota Negara nantinya, dirancang untuk menjadi kota berkelanjutan sekaligus salah satu penggerak ekonomi Indonesia di masa depan dan menjadi simbol jati diri bangsa. Selain itu, IKN juga direncanakan untuk mendorong inklusivitas, mengadopsi prinsip kota pintar dan pendekatan ramah lingkungan, serta membuka peluang inovasi dan investasi dari sektor swasta.
Pembangunan IKN ini, menurut Menteri akan menghasilkan konsep kolaborasi pembangunan tiga kota yakni IKN, Balikpapan, dan Samarinda. Kerja sama tiga kota tersebut kemudian akan menjadi pemicu pembangunan Indonesia Timur ke depannya.
“Dalam lima tahun pertama, pembangunan akan difokuskan pada Central Government Core. Core ini tersebut diharapkan siap untuk tahap pertama relokasi pada tahun 2024. Namun, saya yakin pembangunannya akan berlanjut hingga 40 hingga 50 tahun ke depan, bahkan hingga seratus tahun dari sekarang. Kota ini akan siap untuk inovasi baru, untuk generasi baru,” ucap Suharso.