(Vibizmedia – Gaya Hidup) Pengembangan Agroeduwisata di tanah air akan terus didorong oleh Kementerian Pertanian (Kementan) dalam mempercepat pemulihan ekonomi nasional di saat pandemi Covid-19 melalui usaha pertanian dengan pariwisata.
Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian menargetkan sejumlah program kerja pada 2021, salah satu diantaranya adalah kesejahteraan petani guna akselerasi pemulihan ekonomi nasional (PEN) imbas pandemi Covid-19. Sesuai arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, program kerja Kementan 2021 akan diperkuat demi percepatan pemulihan ekonomi nasional (PEN) dan pembangunan pertanian berkelanjutan.
Salah satu pengembangan Agroeduwisata yang akan diperkuat adalah Agrowisata Situ Bolang di Desa Jatisura, Kecamatan Cikedung, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat yang baru diresmikan pada bulan Oktober 2019. Sebagai destinasi wisata, pengelola disini semakin giat dalam membudidayakan tanaman dari berbagai varietas mangga nusantara maupun mangga introduksi dari Taiwan, Thailand, dan Australia. Lebih dominan 70% dari varietas mangga Agrimania. Ada juga varietas kelengkeng, durian, jambu air, jambu biji, dan berbagai tanaman bunga.
Meskipun baru beroperasi satu tahun, namun Agrowisata Situ Bolang yang dikembangkan secara swadaya oleh Poktan Agrimania telah menjadi tersohor. Pada tanggal 10 Oktober 2020, Agrowisata Situ Bolang ini dikunjungi oleh Sekretaris Ditjen Hortikultura. Bahkan jumlah pengunjung yang datang pada dari hari Senin sampai Jumat bisa sekitar 200-300 pengunjung, Sabtu 500 pengunjung, sedangkan hari Minggu bisa mencapai 1500 pengunjung.
Melalui telepon dan aplikasi WhatsApp, Vibiz Media melakukan wawancara online dengan Urip selaku pemilik Agrowisata Situ Bolang di Indramayu. Motivasinya membentuk Agrowisata ini adalah menjadi Agroeduwisata pertama untuk membikin market hasil dari kebun produksi yang ada dilingkungan kebun wisata dan sebagai sarana untuk berbagai pengetahuan, pengalaman berkebun sekaligus memperkenalkan dunia agribisnis di kalangan kelompok dan milenial.
Ditjen Hortikultura akan mendorong Agrowisata Situ Bolang menjadi Pusat Pelatihan dan Pedesaan Swadaya (P4S). Menurut pemilik tempat ini, P4S yang didaftarkan adalah untuk mengakomodir kelompok tani pekebun agar bisa berbagi pengalaman sesuai bidangnya untuk dibagikan kepada peserta pelatihan. Agrowisata Situ Bolang ini juga sudah mulai membuka market hasil kebun dan benih tanaman, bahkan memberikan lapangan kerja bagi masyarakat desa di lingkungan Agrowisata tersebut. Adapun target hilirisasi yang sudah dilakukan yaitu bekerjasama dengan pasar modern dan sebagian dijual di lingkungan Agrowisata, serta membuat bibit untuk tanaman selanjutnya dari hasil kebun. Fasilitas yang sudah ada untuk para pengunjung adalah taman bunga yang dirancang untuk pengunjung bisa berfoto atau selfie. Membuat tanaman refogia juga untuk mengelabui hama agar tidak masuk kebun.
(Kebun Mangga Sistem UHDP Ultra High Dencity Plantation Jarak Tanam 2.5 x 2 m,
Keunggulan Sistem Ini Hemat Lahan serta Mudah Perawatan dan Panennya)
Adanya Agrowisata Situ Bolang di era pandemi ini sangatlah berdampak positif bagi masyarakat. Dikarenakan dengan adanya Agrowisata ini masyarakat dapat berjualan hasil dari kebun dan dapat dipasarkan di Agrowisata.
Urip memandang bahwa Agroeduwisata ini kalau dikembangkan di berbagai daerah akan menjadi sangat bagus, dalam arti ikut berperan serta membantu program pemerintah tentang edukasi khususnya pertanian, dan bisa memberikan banyak lapangan pekerjaan bagi desa, serta menambah nilai tambah untuk kelompok disamping dari hasil kebun yang didapat juga bisa dari tiket masuk. Untuk itu mereka setuju intruksi Kementan Agrowisata sebagai sarana pemulihan ekonomi secara nasional disaat pandemi. Dengan adanya pengembangan seperti ini maka bisa memberikan efek positif bagi perekonomian daerah.
Adelady Thomas/Journalist/ VM
Editor: Emy Trimahanani