(Vibizmedia-Nasional) Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro mengatakan bahwa interaksi ekonomi dan bisnis berbasis tatap muka, kedepannya akan semakin berkurang.
“Kita harus siap dengan new normal situation, bahwa interaksi ekonomi ke depan kalau saya boleh rangkum itu adalah less contact economy. Tidak contact free, tapi less contact economy,” ungkap Bambang Brodjonegoro, Rabu 29 April 2020.
Saat ini, sektor digital didorong untuk mampu mengurangi dampak terburuk dari ekonomi. Menjadi substitusi dari kegiatan ekonomi yang saat ini dibatasi dan juga sektor retail, sektor jasa yang terdampak langsung di tengah wabah Covid-19.
“Sehingga inovasi di sektor digital semakin diperlukan untuk mengisi kegiatan tatap muka yang berkurang ini,” jelasnya.
Bambang menjelaskan less contact economy, artinya, di masa depan meskipun Covid-19 ini sudah diatasi, keadaan new normal ini, akan ditandai dengan berkurangnya pertemuan atau berkumpulnya kerumunan.
“Ini kesempatan terbesar bagi sektor digital untuk bisa mensubstitusi berkurangnya pertemuan langsung, rapat atau kegiatan lain, sehingga digital economy application bisa diterapkan,” terang Bambang.
Inovasi digital, lanjutnya, tidak hanya dibutuhkan di bidang ekonomi, tapi juga di bidang medis atau kedokteran dengan adanya aplikasi telemedicine yang membuat konsultasi pasien dengan dokter tidak dilakukan secara tatap muka, melainkan melalui layanan digital.
“Telemedicine akan menjadi pola yang biasa ke depannya atau yang boleh saya sebut menjadi new normal,” ujarnya.
Bambang mengatakan bagi para pegiat di bidang digital, upaya untuk membuat telemedicine itu semakin bisa menjangkau semakin banyak masyarakat Indonesia.
“Meningkatkan aplikasi telemedicine atau kedokteran jarak jauh ini menjadi sangat penting saat ini, apalagi sekarang tidak direkomendasikan untuk kita begitu saja pergi ke rumah sakit karena kemungkinan tertular oleh virus Covid19,” kata Bambang.