Pemerintah Larang Lockdown di Daerah, Presiden: Physical Distancing Paling Pas di Indonesia

0
734
Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas melalui video konferensi dengan seluruh gubernur mengenai penanganan dampak Covid-19 di Istana Merdeka, Selasa 24 Maret 2020. FOTO: BIRO PERS SETPRES

(Vibizmedia-Nasional) Dengan karakter negara yang berbeda-beda, Presiden Joko Widodo melarang pemerintah daerah untuk melakukan lockdown atau penutupan akses masuk maupun keluar suatu daerah yang terdampak dalam menghadapi penyebaran virus corona penyebab Covid-19.

Dalam rapat terbatas dengan semua gubernur melalui video konferensi di Istana Merdeka, Presiden tegaskan bahwa kebijakan lockdown hanya dapat diambil oleh pemerintah pusat.

“Kemudian ada yang bertanya kenapa kebijakan lockdown tidak kita lakukan. Perlu saya sampaikan setiap negara memiliki karakter berbeda-beda, budaya berbeda-beda, kedisplinan yang berbeda-beda. Oleh karena itu, kita tidak memilih jalan itu (lockdown),” jelas Presiden saat memberikan pengarahan kepada 34 gubernur, Selasa (24/3).

Presiden mengatakan bahwa dirinya telah melakukan kalkulasi dan analisis yang matang terhadap negara-negara yang melakukan kebijakan lockdown. Menurutnya, menjaga jarak antarmanusia adalah kebijakan yang paling pas di Indonesia.

“Di negara kita memang yang paling pas adalah physical distancing, menjaga jarak aman. Itu yang paling penting. Kalau itu bisa kita lakukan saya yakin bahwa kita akan bisa mencegah penyebaran Covid-19 ini,” jelas Presiden.

Meski demikian, segala kebijakan dan upaya yang diambil terkait hal itu tentu harus diiringi dengan dukungan dan kedisiplinan kuat yang ditunjukkan oleh masyarakat. Dengan kedisiplinan juga ketegasan tersebut Presiden berharap bahwa skenario yang telah ditempuh pemerintah dapat berjalan dan memberikan hasil yang baik.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here