Mortality Rate COVID-19 Indonesia Turun! Ayo, Lawan Corona!

0
2100

Pada hari ini Senin,23 Maret 2020 baru diumumkan bahwa ada penambahan sebanyak 65 kasus terkonfirmasi COVID-19 setelah adanya rapid test yang dilakukan di sejumlah tempat. Total kasus menjadi 579 dengan 30 sembuh dan 49 meninggal. Hal ini berarti mortality rate menjadi 8,46%. Ini adalah kabar baik sebab kemarin dengan posisi 514 kasus dan 48 meninggal, mortality ratenya adalah 9,3%. Penurunan ini patut kita syukuri. Namun, tetap kita tidak boleh lengah dan tetap mematuhi aturan pemerintah untuk WFH (working from home) atau dikenal dengan tagar #dirumahsaja. Cara yang dikenal dengan social distancing ini hari ini juga diubah menjadi physical distancing. Nama ini dianggap lebih cocok agar setiap orang ingat untuk menjaga jarak secara fisik.

Saling Membantu

Pemerintah sudah banyak melakukan usaha untuk memerangi COVID-19 ini. Namun dalam memerangi COVID-19 selain kepatuhan masyarakat untuk tidak kemana-mana dan menghindari kerumunan atau perkumpulan orang banyak, Indonesia juga harus bersatu. Nuansa NKRI harga mati harus mewarnai peperangan melawan COVID-19 ini. Mereka yang menjadi korban adalah saudara-saudara kita sebangsa dan setanah air. Memikirkan keselamatan bangsa adalah jauh lebih penting daripada kepentingan diri sendiri.

Sektor swasta juga turun untuk membantu penanganan COVID-19 dalam upaya apapun yang bisa dilakukan. Misalnya perusahaan-perusahaan besar memberikan donasi. Sebut saja Mayora, PT. Paragon Technology and Innovation yang dikenal dengan produknya Wardah, Make Over dan Emina, PT. Shoppee Indonesia dan masih banyak lagi lainnya. Selain itu Gojek Indonesia dan Traveloka juga membagi-bagikan masker gratis di Bandara. Juga ada yang membantu dalam bentuk kampanye dan edukasi seputar bersikap menghadapi COVID-19. Kita harapkan akan semakin banyak sektor swasta yang membantu. Hal ini tentu akan semakin menolong kondisi bangsa. Apalagi pemerintah sudah mengungkapkan kekurangan APD dan alat kesehatan medis yang cukup besar jumlahnya.

Kelompok masyarakat juga bergerak membantu dalam bentuk-bentuk yang berbeda-beda. Gerakan membantu nafkah Ojek Online yang kesusahan juga merupakan inisiatif dari rakyat. Belum lagi RT/RW yang turut bekerja mencari warganya yang kontak erat dengan orang yang positif COVID-19. Ada juga perumahan yang menyediakan bilik desinfektan secara mandiri. Edukasi-edukasi online dan informasi seputar COVID-19 buatan masyarakat juga turut membantu untuk melawan corona. Sebut saja situs ini https://stopcov.id yang berusaha mencari solusi untuk mengusahakan ketersediaan logistik kesehatan demi mendukung tenaga kesehatan mengendalikan wabah COVID-19. Atau https://kawalcovid19.id yang menyediakan informasi terupdate dan edukasi mengenai COVID-19. Semuanya patut kita apresiasi dalam perjuangan kita bersama melawan COVID-19.

Bersatu Kita Bisa!

Slogan ini kini ramai di media social bersama dengan dukungan dan dorongan untuk tetap tinggal di rumah saja dan tidak kemana-mana. Budaya orang Indonesia yang terkenal dengan “mangan ora mangan sing penting kumpul” kini tidak bisa dilakukan lagi. Setiap orang harus memikirkan keselamatan orang lain dan diri sendiri dengan melakukan social distancing. Beberapa tindakan yang termasuk social/physical distancing adalah:

  • Bila bertemu dengan seseorang jaga jarak lebih dari 1 meter dengan tujuan terhindar dari cipratan droplet yang keluar saat seseorang bersin atau batuk.
  • Melakukan WFH (working from home), belajar dari rumah (study from home), ibadah dari rumah (worship from home)
  • Bila terpaksa ada pertemuan, lakukan dalam group yang lebih kecil, tidak lebih dari sepuluh orang dan menjaga jarak saat duduk bersama
  • Membatalkan acara/event massal seperti gathering, pesta dan sebagainya

Ayo mari saling mengingatkan diantara kita, wabah ini harus bisa kita atasi bersama sampai kita menang melawan COVID-19. Bersama kita bisa!

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here