Selain Duta Perdamaian, Presiden Minta Dubes Indonesia Menjadi Duta Investasi, Ekspor dan Inovasi

0
631
Presiden Joko Widodo membuka Rapat Kerja Kepala Perwakilan Republik Indonesia dengan Kementerian Luar Negeri di Istana Negara‎, Jakarta, Kamis (9/1). FOTO: VIBIZMEDIA.COM|MARULI SINAMBELA

(Vibizmedia-Jakarta) Tidak hanya menjadi duta perdamaian seperti yang diamanatkan konstitusi, Presiden Joko Widodo meminta para Duta Besar Indonesia di luar negeri dapat menjadi duta investasi, ekspor dan inovasi.

“‎Kita tahu semua bahwa bapak ibu adalah duta besar sebagai duta perdamaian, ini adalah amanat konstitusi. Tapi saya ingin kita semua fokus ke diplomasi ekonomi,” ungkap Jokowi saat membuka Rapat Kerja Kepala Perwakilan RI dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) di Istana Negara‎, Jakarta, Kamis (9/1).

“‎Saya ingin 70-80 persen fokus di diplomasi ekonomi. Ini sangat diperlukan oleh negara kita. Jadi penting duta besar jadi duta investasi,” tambah Jokowi.

Untuk itu, dirinya meminta para duta besar dapat memahami investasi dibidang apa yang menjadi prioritas.

Menurut Presiden, investasi yang dilakukan bisa berkaitan dengan subsitusi impor dan energi. Keduanya dinilai penting karena indonesia sudah terlalu banyak impor minyak dan gas.

“Investasi berkaitan energi ini penting. Kita sudah kebanyakan impor minyak dan gas. Kalau kita bisa produksi sendiri B50, posisi tawar kita bisa naik. Bantuan dari para duta besar mengenai investasi penting sekali,” ajaknya.

Ia pun meminta para duta besar menjadi duta ekspor untuk merubah devisit neraca perdagangan yang bertahun-tahun tidak berubah. Baginya, ekspor tidak perlu fokus ke negara besar tapi juga ke negara-negara berkembang di Afrika.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here